Pilpres 2019

Survei Internal Selisih 6-8 Persen, Hashim Yakin Jokowi Jatuh di Pilpres 2019

Saat ditemui usai acara, Hashim Djojohadikusumo menyebut survei yang dimaksud melibatkan 2.000 responden dari seluruh Indonesia.

Editor: Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Pasangan Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan pandangannya saat berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Kamis (18/10/2018). 

SURYA.co.id | JAKARTA - Adik Capres Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyebut elektabilitas antara Prabowo-Sandi dan Jokowi-KH Maruf selisih 6-8 persen, bukan 20 persen seperti yang dirilis sejumlah lembaga survei.

Karena itu, Hashim Djojohadikusumo yang juga Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu tidak percaya dengan hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei.

Baca: Hashim Djojohadikusumo Sebut Slogan Prabowo Make Indonesia Great Again Tak Tiru Donald Trump

Baca: Cerita Hashim soal Keluarganya Gugur untuk Kemerdekaan RI dan Prabowo Ingin Tegakkan Pancasila

"Saya tidak percaya semua survei itu. Itu semua salah," kata Hashim dalam pertemuan dengan sejumlah media asing di Media Center Prabowo-Sandi, di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Hashim Djojohadikusumo menjawab pertanyaan kantor berita Perancis AFP, mengenai strategi untuk mengejar elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca: Di Malaysia, Khofifah Indar Parawansa Bersama JKSN Garap Pemilih untuk Jokowi-KH Maruf Amin

Baca: Terungkap, Inilah Nasab KH Maruf Amin Keturunan Nyai Arosbaya sebagai Nenek Moyang Raja-raja Madura

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu lalu mengingatkan fenomena yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Saat itu, menurut Hashim Djojohadikusumo, semua survei memprediksi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat akan menang di putaran pertama karena meraih lebih dari 50 persen.

"Semuanya salah, jauh," kata Hashim Djojohadikusumo.

Kenyataannya, di putaran pertama, pasangan Basuki-Djarot unggul, tetapi hanya meraih 42,99 persen.

Baca: 5 Fakta Ahmad Dhani Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik. Bakal Dijemput Paksa Bila Mangkir Lagi

Baca: Polda Jatim Persilakan Ahmad Dhani Tempuh Praperadilan jika Tak Terima

Namun, di putaran kedua, pasangan petahana itu akhirnya kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra.

"Lembaga Survei yang sama sekarang mengatakan Jokowi memimpin dengan selisih 20 persen. Survei internal kita, Jokowi hanya unggul 6-8 persen. Itu angka internal kita. Jadi bukan 20 persen," ucap Hashim Djojohadikusumo.

Hashim Djojohadikusumo pun meyakini, dalam waktu yang tersisa, Prabowo-Sandi bisa menaikkan elektabilitasnya hingga mengalahkan petahana.

"Kami yakin, Jokowi jatuh. Kenapa sekarang dia masih unggul? Jokowi adalah pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke Jakarta (maju di Pilgub DKI 2012)," kata Hashim Djojohadikusumo.

"Dia orang yang baik. Tapi bukan pemimpin yang baik," tambahnya.

Saat ditemui usai acara, Hashim Djojohadikusumo menyebut survei yang dimaksud melibatkan 2.000 responden dari seluruh Indonesia.

Menurut dia, survei internal itu baru dilakukan beberapa minggu yang lalu.

Keterangan Hashim berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang dilontarkan Sandiaga.

Kemarin, Sandiaga menyebut bahwa survei internal yang dilakukan pihaknya melibatkan jutaan responden.

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved