Pilpres 2019

Hashim Djojohadikusumo Sebut Harga Makanan di Jakarta Lebih Mahal dari New Delhi

Hashim Djojohadikusumo menyebut harga makanan di Jakarta dua kali lipat lebih mahal dari harga makanan di ibukota India, New Delhi.

Editor: Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Pasangan Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan pandangannya saat berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Kamis (18/10/2018). 

SURYA.co.id | JAKARTA - Usai Cawapres Sandiaga Uno menyebut harga chicken rice di Jakarta lebih mahal dari Singapura, kini ada perbandingan harga baru.

Perbandingan harga baru itu dilontarkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diwakili adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

Saat berkunjung ke kantor Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018), Hashim Djojohadikusumo menyebut harga makanan di Jakarta dua kali lipat lebih mahal dari harga makanan di ibukota India, New Delhi.

“Saya kaget, Bank Dunia mengatakan harga makanan di Jakarta dua kali lipat di New Delhi ibukota India, kalian bisa cek datanya langsung,” ungkap Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga ini.  

Hashim Djojohadikusumo mengatakan fakta bahwa harga makanan di Singapura lebih murah daripada di Jakarta tetap lebih membuat kaget dirinya.

Hashim Djojohadikusumo membeberkan ada satu faktor yang membuat bahan makanan di Indonesia lebih mahal dari Singapura, yaitu adanya pungutan liar (pungli) di jalur transportasi untuk mendistribusikan bahan makanan.

Hashim mengatakan hal tersebut merupakan pengalaman yang pernah dialaminya sendiri.

“Saya dua tahun lalu pernah punya perusahaan transportasi yang mempunyai 490 truk, waktu saya pimpin rapat supir-supir saya mengeluh beberapa kali diminta pungli hingga sampai 10 kali di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, ternyata itu faktornya,” cerita Hashim Djojohadikusumo.

Hashim Djojohadikusumo juga menyatakan ada indikasi kartel-kartel atau perusahaan besar yang menguasai pasar di Indonesia.

“Contohnya daging sapi, warga Indonesia ini membayar daging sapi dengan salah satu harga paling mahal di dunia,” pungkasnya.

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved