Pemkot Surabaya
Solusi Pemkot Surabaya terhadap Sekolah Kekurangan Murid, Anggarkan Dana Jaspel Rp 10 M Tahun ini
Pemerintah Kota Surabaya akhirnya memberikan solusi kepada sekolah SD-SMP kekurangan murid.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya akhirnya memberikan solusi kepada sekolah SD-SMP kekurangan murid. Sebelumnya, para guru dan yayasan sempat mengeluhkan terkait kondisi kekurangan murid dan bingung untuk memenuhi biaya operasional sekolahnya.
Menjawab permasalahan itu, Pemkot Surabaya memberikan bantuan dana operasional sebesar biaya operasional sekolah yang diterima di tahun sebelumnya.
Sehingga yayasan dan guru tak perlu lagi kebingungan utang sana sini untuk memenuhi kebutuhan operasional sekolah meski muridnya jauh berkurang.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (21/9/2018).
Eri menyatakan Pemkot sudah melakukan pertemuan dengan MKKS SD SMP swasta di Surabaya.
"Alhamdulillah kita sudah ada pertemuan dengan MKKS, dan sudah ada keputusan. Kita sepakati untuk di perubahan anggaran keuangan APBD perubahan 2018 ini, kita masukkan penambahan biaya operasional sekolah SD SMP swasta di Surabaya," kata Eri, pada Surya, Jumat (21/9/2018).
Khususnya bagi sekolah yang mengalami penurunan jumlah murid secara drastis. Yang tentunya berimbas pada dana jasa pelayanan pendidikan yang sekolah dapatkan.
Sebab sebagaimana diketahui dana jaspel sekolah diberikan Pemkot berdasarkan jumlah siswa. Satu siswa diberikan biaya Rp 80.500 per bulan pada sekolah yang digunakan untuk menutup biaya operasional sekolah.
"Nah, sekolah yang muridnya menurun tentu akan terasa berat. Maka di PAK kita ajukan untuk memberikan bantuan jaspel menutup kekurangan biaya operasional tersebut. Dari APBD perubahan 2018," tegas Eri.
Misalnya, satu sekolah tahun ini jumlah siswanya adalah 300 siswa. Padahal tahun lalu jumlah siswanya 400 siswa. Maka dalam PAK diajukan, pemkot tetap memberikan jaspel sebayak 300 siswa dan ditambah jaspel 100 siswa untuk menutup biaya operasional sekolah.
Lebih lanjut dikatakan Eri, bantuan menutup biaya operasional itu sudah dirancang masuk PAK dan akan segera disahkan. Penambahan ini otomatis menambah dana jaspel dalam APBD 2018.
"Penambahannya sekitar Rp 10 miliar dan itu sudah ada hitungannya," tambah Eri.
Kesepakatan penambahan biaya operasional sekolah SD/SMP swasta ini ditegaskan Eri juga sebagai ganti pemberian gaji UMK ada guru sekolah swasta di Surabaya. Lantaran kesiapan yang belum cukup, maka kenaikan gaji guru belum bisa direalisasikan.
"Yang kenaikan gaji guru UMK untuk sekolah swasta untuk tahun 2019," tegas Eri.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bappeko Surabaya Dewi Setyowati. Ia mengatakan kesepatakan dengan MKKS SD/SMP swasta itu sudah dilakukan.
"Ini sedang dicarikan aturannya untuk penutupan biaya operasional itu. Acuannya adalah kebutuhan operasional tahun sebelumnya," ucap Dewi.