Path Dikabarkan Tutup Usai Jadi Media Sosial Paling Digemari, Begini Ungkapan Kesedihan Penggunanya
Sempat populer sebagai aplikasi media sosial paling digandrungi pada kisaran 2012 hingga 2015, kini Path dikabarkan segera ditutup.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
Munculnya aplikasi media sosial baru seperti Instagram, bahkan telah menggeser kedudukan aplikasi pendahulunya.
Sebenarnya kini pengguna aktif Path masih banyak di Indonesia.
Tetapi user Path tak lagi seaktif di masa kejayaannya.
Path memiliki keunggulan disisi jumlah teman.
Pembatasan teman hanya 50 orang dinilai sebagai keunggulan media sosial yang lekat dengan warna merah ini.
Kemudian pembatasan itu diperlebar menjadi 150 teman, dan terakhir malah tak ada batasan sama sekali.
Beberapa kasus terkait privasi user membuat popularitas Path turun.
Kasus diantaranya fakta bahwa Path diam-diam bisa mengakses dan menyimpan kontak telepon tanpa permisi.

Setelah mengumumkan permintaan maaf, Path diketahui menyimpan data privasi user di bawah umur.
Path pun kena denda FTC sebesar 800.000 dollar AS atau sekitar Rp 10 miliar.
Terakhir pengguna aktif Path hanya tersisa lima juta orang.
Sekedar informasi, Path merupakan aplikasi jejaring sosial pada smartphone yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan.
Dilansir dari Wikipedia, salah satu pendiri Path, Dave Morin sempat mengatakan jika tujuan didirikannya Path adalah untuk membuat sebuah jejaring dengan kualitas yan gtinggi dan menjadikan pengguna nyaman utnuk berkontribusi setiap waktu.
Di dalam aplikasi Path, terdapat beberapa fitur yang sempat diunggulkan oleh penggunanya, di antaranya.
1. Profil