Crazy Rich Asians Tayang Perdana di Indonesia, Sudah Bisa Ditonton di XXI dan CGV, Berikut Jadwalnya

SURYA.co.id - Meskipun telah turun di peringkat kedua dalam daftar film yang menguasai box office Amerika Serikat, namun film Crazy Rich Asians yang tayang pada 15 Agustus 2018 ini tetap mendapat kritik positif dari para kritikus film.

Film yang disutradarai oleh Jon M Chu ini merupakan film adaptasi novel karya Kevin Kwan dengan judul yang sama.

Ber-genre komedi romantik, film ini menyajikan bagaimana dunia orang-orang kaya yang cantik serta tampan.

Baca: Tora Sudiro Tiba-tiba Kangen 2 Anaknya dari Istri Pertama, ini yang Dilakukan!

Baca: Billy Syahputra Bela Mati-matian Hilda Vitria, Salahkan Wartawan Beritakan Hilda Joget di Klub Malam

Baca: Melly Goeslaw Bocorkan Honor Nike Ardilla Setiap Kali Nyanyi, Cuma 2 Kata Tapi Bikin Kaget

Mengambil setting di Singapura, Crazy Rich Asians suguhkan dongeng masa kini yang dapat membuat orang-orang Asia bangga.

Namun, yang benar-benar membedakan film ini dari film-film lain adalah upaya Carzy Rich Asians untuk tidak menampilkan artis-artis peran Asia dalam stereotip yang acapkali digambarkan oleh media.

Dilansir dari Kompas.com dari 'Good Morning America' yang tayang di ABC News, terdapat lima informasi menarik tentang Crazy Rich Asians bagi orang-orang yang belum sempat menonton film ini.

1. Memiliki makna sejarah dan budaya

Meskipun Crazy Rich Asians mengambil genre komedi romantik, namun di dalam film ini jugs disisipkan nilai sejarah serta budaya.

Crazy Rich Asians bercerita tentang seorang profesor ekonomi di New York, Rachel Chu (Constance Wu) yang melakukan perjalanan ke Singapura bersama kekasihnya, Nick Young (Henry Golding).

Di sana ia baru mengetahui keluarga Young adalah salah satu dari orang terkaya di Asia dan ternyata ibu kekasihnya itu tak menyukainya.

Crazy Rich Asians disebut sebagai film pertama dalam 25 tahun di Hollywood yang semua pemainnya keturunan Asia.

Awkwafina yang memerankan sahabat Rachel dalam film itu mengatakan kepada Good Morning America bahwa bagi sebagian penonton, melihat diri mereka terwakili di layar lebar adalah pengalaman yang luar biasa.

“Saya melihat orang keturunan Amerika-Asia, menangis setelah menonton film ini. Saya bicara dengan salah satu dari mereka dan dia bilang, 'Saya tidak tahu mengapa, saya hanya perlu menangis'. Ada rasa senang yang tak bisa ia jelaskan dan itu adalah perasaan keterwakilan," ujar Awkwafina.

Hal itu kemungkinan disebabkan karakter Asia di layar lebar cukup langka. Menurut penelitian terbaru dari Universitas Southern California Annenberg, ada perubahan dalam jumlah penggambaran yang beragam dalam film-film populer selama dekade terakhir.
Hampir 71 persen film populer menampilkan karakter orang kulit putih, sedangkan kurang dari 30 persen karakter fitur adalah orang kulit hitam, Hispanik, Asia atau "lainnya."

2. Merupakan debut pertama Henry Golding di dunia film

Tak seperti lawan mainnya dalam Crazy Rich Asians, Constance Wu justru te;ah memiliki banyak pengalaman dalam dunia seni peran, baik layar lebar maupun serial televisi.

Terakhir, Constance Wu sempat menjadi pemeran utama dalam serial televisi Fresh Off the Boat.

Sebelumnya, Henry merupakan pembawa acara untuk BBC, Discovery, dan National Geographic.

Hal itu seperti yang ia sampaikan dalam wawancaranya bersama majalah Glamour.

Untuk debut aktingnya, ia justru merasa berutang budi kepada seorang akuntan yang bekerja untuk produksi film Crazy Rich Asians.

"Saat itu para pembuat film tersebut benar-benar sudah sampai di detik-detik terakhir untuk menemukan pemeran Nick Young yang sesuai, dan seorang akuntan perempuan berkata, 'Saya bertemu orang bernama Henry Golding di sebuah acara sekitar lima tahun yang lalu dan saya pikir dia adalah Nick Young," ujar Golding bercerita.

"Sutradara Jon M Chu mengecek Instagram dan berkata, 'Aku harus menghubungi orang ini.' Kami bertemu di Skype, saya mengirim beberapa video rekaman dan mereka menerbangkan saya ke LA untuk melihat kecocokan. Saya ditawari peran Nick Young dua setengah minggu kemudian, yang kemudian mengubah hidup saya," tambahnya.

Baca: Lama Tak Muncul, Chika Jessica Tiba-tiba Berperut Buncit, Begini Klarifikasinya

Baca: Najwa Shihab Bongkar Pesta Narkoba di Rutan Salemba, Mantan Napi: Barang & Alat Sudah Disediakan

Baca: Kondisi Veronica Tan saat Ahok Mantan Suaminya Mau Nikahi Polwan Bripda Puput Nastiti Devi

3. Banyak mendapat komentar positif dari kritikus film

Untuk mengetahui komentar kritikus pada sebuah film, Rotten Tomatoes menjadi rujukan yang pas.

Ia kerap kali dijadikan masyarakat acuan sebelum menonton film, terutama produksi Hollywood.

Rotten Tomatoes memberi rating 97 untuk film Crazy Rich Asians.

"Ini adalah sebuah dongeng, sepele, namun sekaligus berbobot, yang secara bersamaan menggunakan konvensi komedi romantis sambil mendobrak keluar dari formula bisnis film," tulis Jake Coyle dari Associated Press.

Pujian juga datang daro AO Scott dari The New York Times yang menyebut sebagian film ini memiliki nilai yang bagus. Namun, Alana Mohamed dari Village Voice tak setuju dan menganggap bahwa Crazy Rich Asians seperti karnaval kejenakaan.

4. Sempat ditawari tayang di Netflix

Sutradara Crazy Rich Asians, Jon M Chu mengatakan pada The Hollywood Reporter, Netflix sempat memebrikan penawaran menarik padanya terkait film ini.

Netflix menawarkan kebebasan artistik, mempersilakan menjadikannya trilogi, dan gaji minimum tujuh digit untuk setiap pemangku kepentingan.

Meski awalnya Chu dan penulis Kevin Kwan tertarik, akhirnya mereka memutuskan ingin film Crazy Rich Asians diputar di bioskop.

"Aku bisa merasakan setiap pengacara menelepon, menggelengkan kepala mereka dan berkata: 'Ugh, para idealis bodoh ini'. Kami memiliki kesempatan untuk pembayaran besar secara instan," kata Kwan.
"Tapi Jon dan saya sama-sama merasakan tujuan ini. Kami membutuhkan ini untuk menjadi pengalaman sinematik kuno, bukan untuk para penggemar yang duduk di depan TV dan hanya tekan tombol," tambahnya.

"Kami diberi posisi ini untuk membuat keputusan yang tidak dapat dibuat oleh siapa pun, yang menolak gajian besar untuk bertaruh (ke box office) - tetapi diundang ke pesta besar, yaitu orang-orang yang membayar untuk menonton kami," Chu menimpali.

5. Keuntungan dari film Crazy Rich Asians

Film yang didasarkan pada buku terlaris karya penulis Kevin Kwan ini diproyeksikan akan memiliki keuntungan senilai 26 juta dollar AS lebih untuk penayangan lima hari pertama, seperti diberitakan Variety, Senin (10/9/2018).

Publikasi mencatat bahwa angka itu akan menjadi angka yang bagus untuk film yang akan menjadi hit yang memiliki biaya produksi sebesae 30 juta dollar AS.

Lagipula baru-baru ini, film komedi romantis, termasuk I Feel Pretty dan Overboard telah berjuang di tangga box office.

Baca: Kelakuan Anak Soimah Tak Kalah Tengil dari Ibunya, Punya Tempat Tidur Empuk Malah Pilih di Sini

Baca: Jahilnya Azriel Hermansyah saat Lihat Ashanty Berjoget hingga Bikin Histeris, Jiell Nakal

Baca: Ashanty Bongkar Sosok Penabur Kemenyan dan Dupa di Dapur Asix, ini Ancamannya!

Berikut trailer dari film Crazy Rich Asians.

Resmi tayang hari ini, film Crazy Rich Asians bisa ditonton di hampir seluruh bioskop Indonesia, salah satunya di Surabaya.

Dilansir dari situs 21cineplex, berikut beberapa bioskop Surabaya yang menayangkan film Crazy Rich Asians.

Ciputra World XXI

Jam tayang: 16:45, 19:15, 21:45

Galaxy XXI

Jam tayang: 16:45, 19:15, 21:45

Grand City XXI

Jam tayang: 16:45, 19:15, 21:45

Lenmarc XXI

Jam tayang: 16:45, 19:15, 21:45

Pakuwon Mall XXI

Jam tayang: 16:45, 19:15, 21:45

Sutos XXI

Jam tayang: 16:45, 19:15, 21:45

Transmart Rungkut XXI

Jam tayang: 16:35, 19:05, 21:35

Tunjungan XXI

Jam tayang: 16:45, 19:15, 21:45

Selain di 21cineplex, Crazy Rich Asians juga tayang di CGV cinema.

Untuk di CGV cinema Marvell City, Crazy Rich Asians akan tayang pada, 16:40, 19:10, 21:40.

Kemduian untuk CGV cinema BG Junction, Crazy Rich Asians akan tayang pada, 16:05, 18:30, 20:55.

Follow instagram Surya