Pemkot Surabaya
Pemkot Tambah Dana BOPDA Rp 10 Miliar, Naikkan Gaji Guru Sekolah Swasta Setera UMK
Rencana Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan tambahan penghasilan bagi guru-guru SD dan SMP swasta dibuktikan.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Rencana Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan tambahan penghasilan bagi guru-guru SD dan SMP swasta agar bisa menerima gaji setara UMK benar-benar dibuktikan.
Hari ini, Senin (10/9/2018), Tim Anggaran Pemkot bersama Badan Anggaran DPRD Kota Surabaya menggelar rapat tertutup untuk membahas perangkaan Kebijaan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Perubahan Tahun 2018.
Dalam pembahasan itu, tim anggaran Pemkot digawangi Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi. Pada media, Eri menyampaikan ada sejumlah penambahan anggaran yang dimasukkan dalam KUA-PPAS APBD Perubahan 2018.
Salah satunya adalah anggaran penambahan bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA) yang masuk di dalamnya, termasuk penambahan dana jasa pelayanan (jaspel) pendidikan.
"Yang cukup besar, itu penambahan BOPDA, ya jaspel itu. Kita masukkan dalam APBD perubahan," kata Eri.
Anggaran penambahan BOPDA yang dimasukkan dalam mata anggaran APBDP ini dikatakan Eri sekitar Rp 10 miliar. Yang digunakan untuk menambahkan besaran gaji guru di sekolah swasta.
Sebanyak 1.400 guru swasta yang menerima dana jaspel dari APBD Kota Surabaya. Jumlah tersebut yang direncanakan untuk ditambahkan gajinya dengan bersumber dari dana jaspel.
"Ini sejalan dengan semangat dari Bu Wali kota, bahwa tenaga kebersihan di Surabaya saja sudah UMK gajinya. Masak guru gajinya banyak yang di bawah UMK," tegas Eri.
Lebih lanjut, berdasarkan data DPRD Kota Surabaya, alokasi dana BOPDA Kota Surabaya tahun 2018 mencapai Rp 175 miliar. Dana ini akan ditambah sesuai dengan kebutuhan penambahan gaji untuk bisa membuat guru sekolah swasta mencapai nilai UMK Surabaya.
Terpisah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dalam wawancara dengan Surya.co.id, mengatakan penambahan dana untuk gaji guru UMK memang tidak membutuhkan dana yang besar jika dibandingkan dengan dana BOPDA yang sudah dialokasikan Pemkot Surabaya.
"Sebetulnya kalau dari hasil dari pemeriksaan kemarin, sebetulnya tambahannya nggak banyak. Taruhlah nambah, tapi sebetulnya bisa dengan uang itu, dari hasil pemeriksaan itu," kata Risma.
Dikatakan Risma, sebenarnya, Pemkot sudah memeberikan sejumlah tambahan penghasilan bagi guru swasta yang ada di Surabaya. Yang nilainya bisa mendekati angka UMK Surabaya bagi guru yang digaji yayasan.
" Karena Pak Iksan, Kepala Dinas Pendidikan, sudah kasihkan jaspel, dan tunjangan fungsional. Dan nilainya itu gede untuk sekolah swasta itu. Angkanya sekitar Rp 2 juta," kata Risma.
Lebih lanjut, Risma mengatakan, meski akan mengalokasikan anggaran tambahan untuk guru agar bisa menerima gaji UMK, pihaknya sudah memeliki strategi. Khususnya mencari kantong penghasilan asli daerah untuk bisa menjadi sumber anggaran tambahan jaspel.
"Ya kalau untuk UMK itu nggak banyaklah nambahnya. Tapi saya sudah tau kantong mana untuk menabah," kata Risma. Saat ditanya lebih spesifik dari pendapatan mana, Risma menolak menyebutkan. "Adalah..," pungkasnya.