Sambang Kampung Ngagelrejo
Warga Kampung Krukah Dapat Berkah Dolar Naik, Ekspor Ikan Cupang ke AS Menangguk Untung Besar
Sentuhan kreativitas dan ketekunan para anggota Karang Taruna Kelurahan Ngagelrejo, sehingga ikan cupang dari Kampung Krukah menembus pasar dunia.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Puluhan toples berisi Ikan kecil-kecil berjajar rapi di Kampung Krukah, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Inilah salah satu budidaya bernilai ekonomis yang dikembangkan di kampung Krukah.
Hebatnya, budidaya ikan cupang itu diprakarsai Karang Taruna kampung setempat. Menempati ruang hanya berukuran 6 x 3 meter, ikan cupang kualitas ekspor sudah bisa dihasilkan dari kampung ini.
Adalah sentuhan kreativitas dan ketekunan para anggota Karang Taruna Kelurahan Ngagelrejo, sehingga ikan cupang dari Kampung Krukah itu mampu menembus pasar dunia. Selama ini, ikan hias itu dikirim Swedia, Meksiko, hingga Amerika Serikat.
"Skalanya masih kecil. Belum ekspor besar-besaran. Rutin setiap bulan selalu kami punya langganan di Amerika Serikat. Warga di sana banyak yang suka ikan cupang," ucap Nanda Fandi Fadhlullah, anggota Karang Taruna Ngagelrejo, Rabu (5/9/2018).
Warnanya yang indah, ada ungu, biru, hijau, hingga hitam atau perpaduan warna khas yang tak dimiliki ikan lain.
Selain itu yang paling khas adalah ekor ikannya yang bisa mengembang mengecil dan memanjang. Kalau mengembang indah sekali.
"Terutama kalau saat melihat teman sesama ikan di tempat lain dan terpisah oleh kaca. Ekornya sangat indah dipadukan dengan warna khas. Ini yang bule suka," tambah Nanda.
Saat ini Nanda bersama tiga rekannya di Karang Taruna tengah mengembangkan budidaya ikan cuping. Berpusat di rumah Nanda di Jl Krakah Selatan 13B, mereka saban hari mengurus ikan cupang. Beternak hingga menghasilkan turunan Ikan yang cantik.
Hebatnya, tidak perlu lahan luas tidak perlu kolam. Cukup menyediakan banyak toples dan botol-botol hingga paralon bekas, budidaya ikan cupang itu sudah bisa jalan.
"Hanya perlu ketelatenan dan rajin mengganti air dalam toples maksimal tiga hari sekali," tambah Nanda yang mahasiswa Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa).
Selain beli bibit juga bisa menernak sendiri. Dua ikan cupang jantan dan betina dikembangkan. Sekali bertelur bisa mendapatkan puluhan amalan ikan. Jentik menjadi makanan favorit cupang. Selain itu kutu air dan cacing sutra. Semua pakan ini bisa beli atau mencari sendiri.
Ikan-ikan itu tak perlu diikembangkan di kolam khusus. Cukup menyediakan wadah dan toples, ikan yang indah tapi tahan banting ini sudah bisa berkembang biak.
Disarankan dalam wadah pengembangan itu dibubuhi rontokan daun ketapang. Selain menetralisiasi PH air sehingga bikin nyaman ikan, juga bisa memberi kontribusi pembentukan warna alami ikan.
Begitu simpel dan mudahnya, rekan Nanda, Yanuar Ramadhan betah mendampingi dan membantu dalam pengembangan budidaya ikan cupang.