Berita Sidoarjo

6 Fakta di Balik Pencurian Tali Pocong di Sidoarjo - Keanehan di Makam hingga Temuan Mencurigakan

Pencurian tali pocong atau tali kain kafan jenazah menggegerkan warga Desa Medalem, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.

Penulis: M Taufik | Editor: Musahadah
istimewa
Warga membongkar makam dan ilustrasi tali pocong 

SURYA.co.id | SIDOARJO - Pencurian tali pocong atau tali kain kafan jenazah menggegerkan warga Desa Medalem, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.

Makam almarhum Janji, warga setempat yang meninggal dunia pada Kamis Kliwon (19/7/2018) lalu diketahui habis digali dan dibongkar oleh orang tak dikenal.

Warga dan pihak keluarga mengetahui kejadian itu pada Sabtu (28/7/2018) pagi.

Diduga peristiwa pencurian itu terjadi Jumat (27/7/2018) malam saat keluarga dan warga tidak ada yang menjaga makam.

Berikut fakta-fakta menarik di balik pencurian ini. 

1. Sudah Dijaga Tujuh Hari

Buarah, istri Almarhum Janji mengatakan, sejak dimakamkan sampai selama tujuh hari, keluarga dan warga terus menjaga makam tersebut. 

Menjaga makam selama tujuh hari atau bahkan sampai 40 hari merupakan pesan dari orang-orang tua di sana.

Khusus ketika ada warga yang meninggal dunia pada Kamis Kliwon atau Malam Jumat Legi.

Ternyata, setelah dijaga tujuh hari, tetap saja kebobolan.

Diduga pelaku sudah mengincarnya sehingga langsung beraksi begitu kuburan tidak ada yang menjaganya.

2. Ditemukan Batok Kelapa

Diceritakan, orang yang pertama mengetahui ada kejanggalan di kuburan itu adalah Suryat, petani yang sawahnya berada di samping makam.

Saat berjalan usai panen tanaman Sawi, dia melihat ada keanehan pada kondisi tanah urukan kuburan almarhum.

Suryat curiga kuburan itu ada bekas galian. Dia kemudian memberitahukan itu ke Mujiono, kerabat almarhum.

Mendapat kabar itu, keluarga almarhum lantas datang ke makam untuk mengeceknya.

"Ternyata benar di kuburan suami saya ada bekas digali seseorang. Urukan tanah juga tidak merata dan masih menjorok ke dalam.

Padahal terakhir saat dijaga oleh keluarga, bagian permukaan makam, tanahnya masih menjulang ke atas atau mumbul seperti kuburan lainnya," urai Buarah.

Di sekitar makam juga ditemukan batok kelapa yang diduga dipakai pelaku mengeruk tanah kuburan suaminya.

Di pinggir pagar makam juga ada bekas bercak kaki pelaku yang diusapkan pada bagian pojok pintu kecil bobolan sebelah utara.

3. Jadi Jimat Kesaktian

ilustrasi tali kain kafan
ilustrasi tali kain kafan (ist/riau.24)

Kabar pencurian tali kafan inipun cepat menyebar ke kampung.

Bahkan ke berbagai daerah lain di Sidoarjo. Warga juga penasaran dengan peristiwa yang belum pernah mereka ketahui itu.

Beberapa warga menceritakan, tali kafan orang yang meninggal malam Jumat Legi bisa untuk kesaktian. Khususnya untuk ilmu hitam.

"Kabarnya kalau pakai itu bisa menghilang," kata Agus, warga sekitar.

4. Diambil 3 Tali 

Pelaku pencurian tali kafan jenazah di Makam Desa Medalem, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo ternyata mengambil tiga tali kafan di jenazah mendiang Janji.

Ini diketahui setelah keluarga membongkar makam untuk memastikan peristiwa pencurian itu.

"Setelah dibongkar, ternyata tiga tali kain kafan suami saya hilang. Yakni tali kafan di bagian atas kepala, tali di perut dan tali bagian kaki," kata Buarah, istri almarhum Janji, Minggu (29/7/2018).

"Saya yakin, pencurian tiga tali itu terjadi pada Jumat (27/7/2018), sehari setelah tidak dijaga oleh keluarga saya. Terakhir dijaga adalah Kamis (26/7/2018) malam," sambung dia.

5. Lapor Polisi

Setelah memastikan tiga ikat tali kain kafan hilang, keluarga Buarah juga laporan ke perangkat desa, yakni melalui Sekdes Medalem Timan A Timan kemudian dilanjutka melapor ke Polsek Tulangan.

Petugas Polsek juga datang ke makam menyaksikan penggalian kembali kuburan almarhum dan melihat bahwa tiga tali kafan itu tidak ada.

Warga menggali makam
Warga menggali makam (foto: istimewa)

Polisi menduga, pelaku pencurian ini adalah orang yang percaya mendalami ilmu kekebalan atau sejenis ilmu hitam.

Setelah pembongkaran itu, menurut Kanit Reskrim Polsek Tulangan Ipda Sudarsono, keluarga dan aparat desa akhirnya menyepakati sesuai kearifan lokal untuk dilakukan penguburan kembali dan tanah urukan makam dikembalikan seperti semula.

6. Muncul Keanehan

Menanggapi hal ini, keluarga mendiang Janji memilih tidak memperpanjang urusan tersebut dan memilih ikhlas. 

Buarah (51), istri almarhum Janji (56), mengaku sudah mengikhlaskan dan tidak mempermasalahkan peristiwa ini. Namun pihaknya berharap, peristiwa ini menjadi pelajaran dan jangan sampai terulang lagi, khususnya di Medalem.

Diceritakannya, sejak awal melakukan penjagaan di makam almarhum sudah ada beberapa keanehan. "Tapi saat itu kami juga tidak sampai curiga apa-apa," kata Buarah, Minggu (29/7/2018).

Keganjilan yang terjadi itu antara lain banyak pepohonan di sekitar makam seperti terhempas angin kencang. Kemudian sempat ada bayangan seseorang yang lari-lari dari tempat satu ke tempat lainnya dan sebagainya.

"Pada malam hari kedua, anak saya yang berjaga seperti melihat bayangan seseorang dari dekat pintu makam. Saat itu seperti ada orang berlari dan meloncat dari jarak agak kejauhan dekat pintu masuk makam," kisahnya.

Dia menyebut orang itu sempat meloncat ke balik pagar lalu hilang. Orang tersebut seperti memakai penutup di bagian kepala dengan menggunakan kain sarung, hanya tampak bagian matanya saja.

Kejadian aneh juga dijumpai oleh Buarah sendiri. Saat mengunjungi orang-orang yang berjaga, ia melihat pohon depan pintu masuk makam seperti kena hempasan angin kencang. Anehnya hanya dua pohon saja, lainnya tidak.

Keanehan-keanehan itu hampir terjadi setiap malam selama tujuh hari menjaga makam. Seperti ada upaya untuk mengusir keluarga yang berjaga di makam. Namun, mereka tidak curiga. Dan baru menyadarinya setelah peristiwa pencurian itu terjadi.

Setelah kejadian tali ikat kain kafan almarhum hilang, sambung Buarah, semua keluarga baru menarik ingatan ke belakang bahwa kejadian aneh-aneh dan janggal itu diasumsikan ada sengaja ingin mengusir para penjaga kuburan untuk kembali pulang atau takut tidak menjaga lagi.

Itu terbukti, ketika malam ke delapan, saat makam tidak dijaga, ada pelaku yang membongkar makam dan mengambil tiga tali kafan almarhum. Peristiwa ini baru diketahui keesokan harinya, Sabtu (28/7/2018).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved