Pilkada 2018

Khofifah Perjuangkan Petani Hutan Dapat Pupuk Subsidi dan Bantuan Pelatihan Pengolahan

Cagub Jatim nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa berjanji memperjuangkan pupuk subsidi untuk petani hutan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahro
Cagub Khofifah Indar Parawansa disambut deklarasi petani saat silaturahmi ke kelompok tani di Desa Pladirejo, Kecaatan Bakung, Kabupaten Blitar, Rabu (13/6/2018). 

SURYA.co.id | BLITAR - Masyarakat pesisir Kabupaten Blitar dari kalangan petani membulatkan tekad untuk turut bergabung menyukseskan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak.

Mereka membacakan deklarasi dukungan tersebut di hadapan Khofifah saat silaturahmi ke tempat mereka di Desa Pladirejo, Kecaatan Bakung, Kabupaten Blitar, Rabu (13/6/2018).

Para Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan Kelompok Tani Parang Sewu berkomitmen untuk mendukung program Khofifah-Emil sekaligus memenangkan mereka di Pilgub Jatim. 

Khofifah mengatakan bahwa deklarasi dukungan ini penting bagi Khofifah-Emil dan tim pemenangan. Pasalnya dukungan para petani Jawa Timur dari Blitar ini memberikan optimisme untuk memaksimalkan perolehan suara pada tanggal 27 Juni mendatang.

"Alhamdulilah hari ini ada banyak elemen yang deklarasi memenangkan Khofifah. Dan untuk semua yang sudah mendukung baik yang formal maupun yang menyamaikan surat ke posko kami ucapkan terima kasih," kata Khofifah.

Lebih lanjut dikatakan Khofifah, ia memiliki komitmen kuat untuk memperjuangkan kesejahteraan petani. Terutama agar petani yang ada di pelosok desa hutan bisa mendapatkan hak yang sama sebagaiman petani lain.

Seperti mendapatkan hak pupuk bersubsidi, mendapatkan hand traktor, dan juga ibu-ibu petani mendapatkan pelatihan. Disampaikan mantan Menteri Sosial ini, banyak petani hutan yang mengelola lahan perhutani.

"Kelompok tani hutan ini penting. Karena produktivitas mereka masuk dalam produktivitas ertanian Jawa Timur dan seluruh negeri, tapi seringnya mereka tidak masuk dalam Rencana Definitik Kebutuhan Kelompok (RDKK)," kata wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.

Dengan tidak terdaftar di RDKK petani hutan tidak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi maupun hand tracktor. Begitu juga ibu-ibu petani tidak bis mendapatkan akses untuk pelatihan keterampilan guna pengembngn usaha hasil ertanian.

"Maka PPL menjadi sentra fungsinya untuk menghitung petani yang sudah memiliki SK Dari Kementerian Lingkungan Hitup terkait program erhutanan sosial agar dicakupkan luasan lahannya supaya dapat tersalurkan bantuan dan pendampingan bagi pe+ani hutan," tegas Khofifah.

Hal tersebut menjadi komitmen yang siap diwujudkan dan dijanjikan oleh Khofifah Emil jika mendapatkan mandat untuk memimpin Jawa Timur lima tahun ke depan.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Parang Sewu, Yauhari, mengatakan apa yang disampaikan Khofifah tentng pupuk, dan segala bantuan itu benar adanya. Kesulitan mendaoatkan akses bantuan membuat ruang gerak petani hutan menjadi terbatas.

"Kami mengharapkan program yang dijanjikan bu Khofifah bisa terwujud. Sebab sebagai petani, kami sangat berharap ada peningkatan kesejahteraan bisa meningkat," kata Yauhari.

Deklarasi siang ini, selain dari kalangan petani juga ada kalangan honorer K2, dan juga dari gapoktan dan LMDH. Lebih lanjut disampaikan oleh Yauhari, bahwa petani sangat terbantu dengan program perhutann sosial yang dicanangkn pemerinth pusat.

"Dengan mendukung bu khofifah kami berharap nasib petani semakin diperhatikan dan ditingkatkan," kata Yauhari.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved