Kisah Cinta Terlarang Henderson dan Anak Angkatnya Berakhir Tragis, Temuan Sperma Jadi Alat Bukti
Polisi mulai mengungkap motif tewasnya seorang mahasiwi cantik di tangan pendeta yang juga ayah angkatnya di Deli Serdang.
"Kami lihat ada perempuan berlumuran darah di dalam kamar mandi. Ada luka di bagian kepala," katanya.
Baca: Australia Pernah Berencana Membom Jakarta Saat Ketegangan Timor Timur, Lihat Armada yang Disiapkan!

Muklis (54), sopir ambulans yang mengusung jasad Rosalia menceritakan kronologis jenazah sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Medan.
"Kondisi jenazah tidur telentang, terlihat bekas luka di bagian leher, yang diduga terkena benda tajam, separuh badan tidak berpakaian (busana)," ujar pria berkulit gelap yang menggunakan baju kaos berwarna biru ini.
Pantauan Tribun Medan di lokasi, terlihat wajah Roslina terdapat lebam diduga bekas pukulan. Pada pelipis sebelah kanan Roslina terlihat koyak, kurang lebih 2 cm.
Ia dipakaikan baju kemeja berwarna putih dengan motif bunga bordir berwarna putih.
Polisi yang mendapat laporan itupun langsung bergerak cepat hingga akhirnya meringkus Pendeta Henderson.
"Setelah kami lakukan pengejaran, pelaku berhasil diamankan. Dan saat diintograsi, pelaku mengakui perbuatannya. Sebelumnya, terjadi cekcok antara pelaku dan korban sehingga pelaku emosi dan kehilangan kendali. Pelaku sudah diamankan ke Polres Deli Serdang," ujar Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Kamis (31/5/2018) malam.

Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan di Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan.
Polisi juga menemukan cairan diduga sperma pada kemaluan Rosalia.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan awal, benar ada sperma tapi belum tahu itu punya siapa. Kami juga masih menunggu hasil autopsi dari pihak RS Bhayangkara Medan," ujar KBP Tatan.
Mengenai motif kejahatan, pelaku emosi karena korban yang mengeluarkan kata-kata tidak sopan kepadanya.

Baca: VIDEO Toyota Alphard Tabrak Lari di Surabaya, Dikejar Warga Hingga Sidoarjo, Bak Film Hollywood!
Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman menyatakan, antara korban dan pelaku sudah mempunyai hubungan asmara selama empat tahun lamanya.
"Kita belum tahu apakah pada saat kejadian korban ini diperkosa atau tidak. Karena memang ada hubungan asmara sebenarnya mereka. Katanya sudah empat tahun tapi ini masih kita dalami karena masih dari keterangan dia saja kan,"ujar Ruzi Gusman.
Ia menyebut hasil autopsi akan menjadi penentu apakah saat itu korban diperkosa atau tidak.
Hingga saat ini hasil autopsi dari rumah sakit Bhayangkara Medan belum keluar.