Reza Harus Dekati Tunanetra, Ayu Harus Sering Masuk Ruang Gelap

SURYA.co.id | SURABAYA - Suara histeris dan teriakan kekaguman saling bersahutan dari para remaja di lobi Grand City Mall. Sembari berteriak, mereka mengarahkan gawai ke arah panggung. Kekaguman mereka itu rupanya ditujukan pada tiga artis peran dalam film The Gift.

Ketiga artis peran itu adalah Reza Rahadian, Ayushita Nugraha dan Dion Wiyoko. Ketiganya adalah pemeran utama dalam film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini. Mereka berbagai cerita seputar latar belakang proses pembuatan film ini.

Seperti Reza yang berperan sebagai karakter Harun. Pada karakter ini, Harun adalah pria yang buta, disabilitas dan temperamental. Pada karakter ini, Reza mengaku tak pernah berperan jadi orang tunanetra. Makanya, sebelum proses syuting, Reza diberi workshop untuk proses reading dan pendalaman karakter, dimana dia berkumpul dengan teman-teman tunanetra.

“Saya mendalami karakter ini selama dua minggu. Saya harus menggali dan membangun kebiasaan mereka, terutama bagaimana cara mereka bersentuhan,” paparnya, Sabtu (26/5/2018).

Hal berbeda diungkapkan Ayushita Nugraha. Artis yang berperan sebagai Tiana pada film ini mengakui bahwa karakter perannya berbeda jauh dengannya. Pada karakter Tiana, tokoh ini suka dengan tempat gelap. Makanya, selama dua minggu pendalaman karakter, dia harus membiasakan diri berada di ruang gelap selama beberapa saat.

“Waktunya bisa sebentar atau lama. Di dalam ruang gelap itu, saya hanya berdiam diri atau meditasi. Ini agar saya paham karakter Tiana,” jelasnya.

Sedangkan bagi Dion Wiyoko, tantangan terbesar dalam karakter dokter Ari, adalah kemampuannya dalam berbahasa Italia. Tak heran, sebelum memerankan sebagai dokter spesialis mata itu, dia perlu belajar bahasa Italia dulu.

“Agak sulit tapi itu bisa diatasi. Apalagi, syuting ini juga dilakukan di Italia, sehingga belajar bahasa Italia memang perlu,” katanya.

Dari sisi rilis film The Gift pada 24 Mei, ketiga artis peran ini mengaku ini hadiah atau kado terindah di bulan Ramadhan. Itu tak lepas dari proses syuting yang juga dilakukan pada Ramadhan tahun lalu.

“Kami juga menjalani puasa di Italia selama sekira 16 jam. Makanya, kami berharap film ini jadi karya terindah terutama pada momen Ramadhan,” pungkas Reza.