Bom Surabaya
Beredar Buletin ISIS 'Al-Fatihin' Berbahasa Indonesia, Mabes Polri Masih Melakukan Penyelidikan
Mabes Polri masih melakukan penyelidikan terkait beredarnya buletin bertema paham radikal bernama 'Al Fatihin'
SURYA.co.id - Mabes Polri masih melakukan penyelidikan terkait beredarnya buletin bertema paham radikal bernama 'Al Fatihin'.
Buletin yang beredar luas secara digital ini diketahui diterbitkan oleh Daulah Islamiyah atau yang lebih dikenal dengan ISIS.
Baca: Mantan Napiter Bom Bali Ali Imron Beberkan Mengapa Teroris Juga Mengincar Pihak Kepolisian
Baca: Meluapkan Kekecewaan Terkait Bom Surabaya, Postingan Status Wanita Ini Membuatnya Diciduk Polisi
Baca: Liang Lahat Teroris Sudah Digali, Warga Surabaya Ramai-ramai Menutup, Wali Kota Risma Cari Fatwa MUI
Baca: Terungkap Alasan Sebenarnya Napi Teroris Bunuh 5 Polisi Secara Sadis di Mako Brimob
"Sementara masih kami dalami semuanya," ujar Kepala Bagian Penerangan Satuan Divisi Humas Polri, Kombes Pol Yusri Yunus, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/5/2018).
Ia menyatakan pihaknya belum bisa berkomentar banyak soal hal tersebut untuk saat ini.
Namun, bila penyelidikan telah selesai dilakukan, tentu akan ada informasi lanjutan dari Polri.
"Nantinya akan kami informasikan hasilnya," kata Yusri.
Diketahui, beredar viral buletin 'Al Fatihin' secara digital.
Baca: LIVE STREAMING, Situasi Saat Bom Ditemukan di Loket Pintu Tol Sidoarjo
Baca: Penjelasan Gojek dan Polri Usai Isu Go-Food Disusupi ISIS, Guru & Perawat Bernasib Tragis
Baca: Ali Imron, Mantan Peracik Bom Jamaah Islamiyah, Ungkap Komentar Netizen yang Disukai Teroris
Baca: Ternyata Begini Cara Teroris Meracuni Anak & Istrinya, Semua Dilakukan Tanpa Disadari
Di bagian tengah buletin ini tertulis 'Surat Kabar Mingguan Berbahasa Indonesia, Diterbitkan dari Daulah Islam'.
Sementara di pojok kanan atas halaman pertama buletin, tertulis 'Edisi 10'.
Buletin berbahasa Indonesia ini membahas berita terkait keberhasilan kaumnya dalam melakukan aksi jihad dan pengeboman.
Salah satu yang dibahas antaranya adalah aksi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, dan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.
Judul yang ditulis adalah 'Junud Khilafah di Indonesia Melepaskan Belenggu Tawanan Mereka Sendiri & Membunuh 6 Densus 88'.
Selebihnya ada tulisan-tulisan mengenai anjuran melakukan kekerasan dengan ganjaran pahala.
Baca: Tangis Wali Kota Risma Membuat Penonton Terisak, Mengapa Tega Melukai Mereka
Baca: Si Kecil AIS, Korban Peledakan Bom Orang Tuanya Sendiri di Polrestabes Surabaya. Begini Nasibnya
*Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mabes Polri Selidiki Surat Kabar Propaganda ISIS Al-Fatihin yang Berbahasa Indonesia