Berita Surabaya
Kenangan Santri Tentang Almarhum Kiai Sholeh Qosim dan Uang 500 Perak
Wafatnya Kiai Sholeh Qosim, kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) meninggalkan kesan dan pesan mendalam bagi santri. Inilah salah satu kisahnya.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Wafatnya Kiai Sholeh Qosim, kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) meninggalkan kesan dan pesan mendalam bagi santri dan masyarakat NU
Almarhum dikenal menjadi sosok yang sangat hati-hati dan amanah.
Muhammad Natsir, salah satu santri dan tetangga dekat Kiai Sholeh Qosim menceritakan, satu kali dirinya dipanggil Kiai Qosim untuk mengembalikan uang.
Tak disangka, uang yang dimaksud sebesar Rp 500 rupiah.
"Saya pikir berapa, ternyata uang itu 500 rupiah yang tertinggal di amplop. Jadi beliau itu memang sering dapat amplop dari tamu, tapi amplop itu tidak pernah dibuka, langsung dimasukkan ke dalam kotak masjid. Saat dibuka untuk kebutuhan pembangunan masjid tertinggallah uang 500 rupiah itu," ceritanya, Kamis (10/5).
Natsir mengaku diminta untuk memberikan uang 500 rupiah itu untuk diserahkan ke masjid.
"Beliau memang sangat teguh memegang amanah," komentarnya.
Natsir juga bercerita, suatu ketika guru-guru dari sekolah yang diasuh Kiai Qosim ini mengharap agar sekolah libur hari Minggu.
"Mereka menyampaikan 'Kiai kalau sekolah libur hari Minggu, Insyaallah yang sekolah di sini semakin banyak'. Nah mendengar hal itu Kiai Qosim menjawab 'Kalau kamu gak mau ya keluar saja (tidak usah mengajar), saya ini pegang amanah dari para kiai untuk libur di Hari Jumat' begitu jawabnya," cerita Natsir.
Pondok Pesantren Ismailiyah naungan Kiai Sholeh Qosim pun sampai saat ini libur hanya di hari Jumat.
Baca: Kiai Sholeh Qosim Wafat Saat Sujud Salat Maghrib
Baca: Kiai Sholeh Qosim Wafat, Jalan Raya Ngelom Arah Geluran Ditutup Sementara
Baca: Kyai Sholeh Qosim Wafat, Rumah Duka Dipenuhi Ribuan Pelayat