Berita Kediri

PTPN X Latih Petani Tebu Generasi Milenial Kediri, Ini Tujuannya

Diharapkan dengan keterlibatan generasi muda yang mempunyai kreatifitas semua potensi industri tebu dapat dimanfaatkan.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: irwan sy
surya/didik mashudi
Dirut PTPN X Dwi Satriyo Annurogo,ST,MT bersama peserta pelatihan petani tebu rakyat generasi milenial yang diselenggarakan PTPN X di Hotel Insumo, Kota Kediri, Senin (7/5/2018). 

SURYA.co.id | KEDIRI - Upaya kaderisasi petani tebu rakyat dilakukan PTPN X dengan memberikan pelatihan kepada generasi milenial. Pelatihan diikuti perwakilan petani muda dari seluruh wilayah kerja PTPN X di Hotel Insumo, Senin (7/5/2018).

Seluruh peserta pelatihan rata-rata berusia sekitar 30 tahun. Peserta mendapatkan materi potensi dan peluang bisnis tebu, budidaya tebu, inovasi penelitian tebu, mekanisasi pertanian dan mengunjungi lahan HGU Jengkol.

Pelatihan petani tebu rakyat generasi milenial ini dibuka Dirut PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo. Peserta mendapatkan materi dari Ketua DPD APTRI Jatim H Mubin dan pengurus APTRI PG Pesantren Muhammad Heru.

Dwi mengatakan industri gula membutuhkan sentuhan dan perhatian generasi muda.

"Beberapa kali kami bertatap muka dengan petani tebu, rata-rata usianya generasi yang senior sehingga kita perlu proaktif menggerakkan generasi muda," ungkapnya.

Diharapkan dengan pelatihan mampu menggerakkan minat generasi muda kalau berusaha di perkebunan tebu sangat membanggakan.

"Di perkebunan tebu banyak peluang, apalagi sekarang ada mekanisasi," ungkapnya.

Dijelaskan, masih banyak potensi yang belum digali dari industri tebu. Diharapkan dengan keterlibatan generasi muda yang mempunyai kreatifitas semua potensi industri tebu dapat dimanfaatkan.

"Rendemen 8-9 dapat kita dapatkan kalau ada kesatuan pandang yang baik soal varietas tebu, budidaya, pupuk serta perbaikan dan efisiensi biaya produksi," ungkapnya.

Dalam pelatihan juga disampaikan materi budidaya membuka lahan baru tanaman tebu. Sehingga masih ada peluang melakukan intensifikasi perluasan lahan melalui kerja sama dan sewa lahan.

Upaya lain dilakukan dengan mekanisasi tanaman tebu. Karena untuk bertanam sudah ada traktor yang dapat menangani. Termasuk untuk pemupukan sudah ada peralatannya.

"Kami ingin mengubah midset bertani tebu harus mencangkul, kami kenalkan generasi muda dengan kondisi yang riil," jelasnya.

Sementara salah satu petani tebu, H Mubin, menyambut baik upaya PTPN X yang memberikan pelatihan kepada generasi muda milenial sebagai generasi penerus budidaya tanaman tebu.

"Usaha tebu akan berhasil kalau ada generasi muda yang mampu melanjutkan," imbuh Mubin.

Apalagi ke depan bakal menghadapi pasar bebas yang membutuhkan penerus bertani tebu.

"Pola pikir generasi muda lebih maju dibanding pola pikir orangtuanya," ujarnya.

Diharapkan dengan adanya generasi penerus petani tebu dimana tantangannya ke depan semakin berkurangnya luas lahan dapat diimbangi dengan peningkatan produktifitas.

"Orientasi kita tidak ke lahan, tapi meningkatkan produktifitas. Namun dengan catatan pemerintah harus hadir memfasilitasi dengan memberikan kredit sektor pertanian," tambahnya.

Termasuk mekanisasi pertanian tebu harus mulai diperkenalkan kepada generasi muda. Salah satunya mengenalkan hand traktor dan traktor mini dan pemupukan efisien

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved