Berita Tulungagung
Petani Hutan Tulungagung Menolak Rencana Penanaman Tebu di Area Perhutani
Rencana tanam tebu di lahan Perhutani yang masuk Kabupaten Tulungagung ditentang oleh para petani penggarap. Ini alasannya
Penulis: David Yohanes | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Rencana tanam tebu di lahan Perhutani yang masuk Kabupaten Tulungagung ditentang oleh para petani penggarap. Para petani menilai, penanaman tebu akan merugikan mereka.
Kelompok Tani Hutan (KTH) Argo Makmur Lestari Besole, Mukalam mengatakan, pihaknya pernah diajak sosialisasi di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung.
Saat itu sosialisasi dilaksanakan bersama empat pabrik gula .
“Tahun depan diwajibkan tanam tebu,” ujar Mukalam.
Mukalam menyatakan, kelompoknya tidak setuju dengan rencana tebuisasi.
Sebab para petani membutuhkan tanaman jangka pendek.
Sementara tebu merupakan tanaman jangka panjang, setidaknya butuh setahun untuk panen.
Selama ini para petani mengandalkan tanaman jagung untuk menjadi sumber kehidupan mereka.
“Selama ini kami menanam sengon untuk tanaman jangka panjang. Bagaimana nanti nasib sengon kami?” keluh Mukalam.
Mukalam juga menolak rencana sosialisasi door to door yang akan dilakukan Perhutani.
Apalagi sosialisasi itu dengan membawa aparat penegak hukum.
Cara sosialisasi door to door itu dinilai mirip upaya intimidasi.
“Saat rapat di Asper Boyolangu diungkapkan rencana sosilisasi door to door dengan pengawalan polisi. Alasannya kalau sosialisasi di balai desa pasti ditolak petani,” tambah Mukalam.
Penolakan juga diungkapkan Muselan, Pengurus LMDH Wono Ardi Bangun Desa Besole, Kecamatan Besuki.