Berita Surabaya

Walk For Autism 2018 Kembali Digelar di Kebun Bibit Surabaya

Hendro menambahkan, jika potensi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) jika sudah terlihat kemudian di asah.

surya/danendra kusuma
Akbar Pratama dari SDN Sambi Kerep 1 memamerkan piala juara 2 lomba yel-yel yang diadakan Walk For Autism, Sabtu (7/4) bersama kawan-kawannya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Dharma Wanita Surabaya bekerjasama dengan Advokasi Sadar Autis dan JCI East Java menggelar acara Walk For Autism 2018 di Kebun Bibit Surabaya, Sabtu (7/4/2018).

Sebanyak 50 sekolah dasar dan 100 lembaga terapi diundang untuk turut meramaikan acara ini.

Ada 2000 peserta hadir memadati Kebun Bibit Surabaya.

"Ini adalah kali ketiga kami menyelenggarakan acara Walk For Autism, terhitung sejak 2016," ujar Chusnur Ismiati Hendro selaku ketua Dharma Wanita Surabaya.

Hendro menuturkan, tujuan di gelarnya acara Walk For Autism adalah untuk menunjukan anak-anak berkebutuhan khusus mampu berprestasi.

"Peserta disini campur ada ABK ada anak normal. Kami memberikan edukasi untuk orang tua yang memiliki anak normal serta pengunjung kebun bibit agar tidak memandang sebelah mata anak ABK," ujarnya.

Hendro menambahkan, jika potensi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) jika sudah terlihat kemudian di asah.

Bukan tidak mungkin jika mereka akan berprestasi, sama halnya dengan anak-anak normal.

"Kami juga memberikan edukasi kepada orang tua agar tidak cepat menyerah dan lelah dalam mendidik anak, gali potensi yang ada pada mereka," jelas Hendro.

Didalam acara tersebut ada banyak sekali kegiatan, diantaranya, lomba menggambar, lomba yel-yel, walk for autism, lomba topi fantasi, dan melukis tas kanvas batik sibori.

"Animo masyarakat sangat tinggi untuk menghadiri acara ini," imbuh wanita berkerudung hijau itu.

Para peserta sangat antusias mengikuti setiap lomba yang diadakan panitia.
Suasana acara Walk For Autism pun meriah saat lomba yel-yel dan perform dari tari, menyanyi dan bermusik yang dipersembahk oleh ananak-anak ABK.

Para murid dan guru pendamping bersorak memberi semangat serta bertepuk tangan kepada siswa-siswi dari SD lain yang sedang tampil. Mereka kompak saling memberikan semangat.

Untuk acara Walk For Autism sendiri, para anak berkebutuhan khusus didampingi dengan orang tuanya berkeliling di area Kebun Bibit.

Tak sedikit juga anak-anak normal lain ikut berkeliling.

"Walk For Autism adalah kampanye untuk menunjukkan kepada pengunjung kebun bibit bahwa anak-anak berkebutuhan khusus bisa bersosial dan berprestasi, orang tua tidak boleh malu," tegas Hendro.

Hendro melanjutkan, untuk lomba menggambar, melukis tas kanvas, dan lomba topi fantasi bertujuan untuk mengasah kreatifitasan peserta.

"Anak-anak ABK ada gangguan sensoris kita latih di sini, sensor koordinasi alat-alat gerak kita latih dengan kreativitas, mereka mencampur warna, serta menggerakkan tangan. Jika sipnotiknya tersambung dengan baik, level pemikiran juga akan naik," tambahnya.

Margareth Sriwijaya ketua panitia Walk For Autism 2018 dari JCI East Java menjelaskan, acara ini juga bertujuan untuk mendukung mereka secara moril dan materil serta mendukung keluarga mereka untuk semangat untuk mengembangkan potensi anaknya.

"Sukses bisa diraih siapa saja," terangnya.

Margareth mengimbau agar masyarakat Surabaya dapat merespon dengan positif keberadaan mereka.

"Anak-anak ABK mempunyai hak yang sama seperti orang pada umumnya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved