Pendapat
Psikolog : Pembunuhan Trenggalek Terjadi Karena Pelakunya Tak Tahu Menangani Orang Depresi
Pembunuhan terhadap anggota keluarga di Trenggalek kemungkinan merupakan wujud akumulasi kejengkelan pelaku pada korban yang dianggap beban.
Oleh : Dr Andik Matulessy MSi, Psikolog Untag Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Peristiwa pembunuhan terhadap anggota keluarga di Trenggalek kemungkinan merupakan wujud akumulasi kejengkelan pelaku pada korban yang dianggap sebagai beban oleh keluarga.
Selain itu, pengetahuan yang kurang tentang gangguan psikologi membuat pelaku menganggap bahwa kondisi korban mengalami gangguan roh jahat.
Padahal bisa jadi korban mengalami gangguan psikologis yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan sehingga menyebabkan depresi.
Harusnya korban mendapatkan pengobatan yang sesuai secara medis atau memeriksakan pada psikolog atau psikiater.
Ketidaktahuan tersebut, membuat pelaku menyelesaikan masalah korban dengan menggunakan cara-cara yang salah. Dan akhirnya cara yang salah tersebut menimbulkan kematian korban.
Tindakan pelaku ini bisa jadi karena tidak adanya biaya uang yang cukup untuk menyembuhkan. Sehingga mengarah pada perilaku agresif dan merasionalisasikan ritual sebagai cara penyembuhan, padahal malah mematikan.
Selain itu, saat ini masyarakat masih mengira bahwa kesurupan adalah pengaruh roh jahat, padahal secara psikologi mereka yang mengalami hal tersebut karena depresi yang berkepanjangan dan tidak segera mendapatkan penanganan, sehingga mengarah pada gangguan jiwa.