Berita Surabaya
Tinjau Pelaksanaan Subsidi SIM untuk Pengemudi Taksi, Menhub Datangi Layanan SIM Satpas Colombo
Menhub Budi Karya Sumadi mendatangi layanan pembuatan SIM di Satpas Colombo, Polrestabes Surabaya, untuk meninjau pelaksanana program subsidi SIM A
Penulis: Fatkhul Alami | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelayanan SIM di Satpas Colombo Polrestabes Surabaya, Selasa (27/2/2018) siang. Dia melihat proses layanan pembuatan SIM A di Satpas Colomo Surabaya.
Dia mengunjungi kantor Satpas Colombo hanya sekitar 30 menit saja.
Begitu turun dari mobil, dia disambut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan dan Kadishub Pemprov Jatim, Wahid Wahyudi. Mereka langsung menuju ruang simulasi pembuatan SIM A.
Budi Karya juga sempat menyaksikan seorang driver taksi online yang sedang melakukan tes menggunakan simulasi SIM A. Budi terlihat serius melihat seorang driver taksi menjalani tes pakai simulasi hingga usai.
"Bagus, ternyata Anda (seorang diriver) bisa tes pakai simulasi dengan baik dan pasti lulus punya SIM A umum," sebut Budi Karya sambil menyalami seorang diriver yang bar tes pakai simulasi, Selasa (27/2/2018).
Budi menjelaskan, dirinya memang sengaja datang ke Satpas Colombo Polrestabes Surabaya lantaran ada program subsidi pembuatan SIM umum untuk driver taksi online dan konvensional dari Kemenhub.
"Kami dari Kemenhub ada subsidi umum untuk driver taksi, cukup bayar Rp 100 ribu sudah dapat SIM A umum. Untuk hari ini ada sebanyak 200 pemohon driver taksi online dan konvensial dan kuotanya sudah habis," jelas Budi.
Rencananya Kemenhub akan terus bekerja sama dengan kepolisan guna menyukseskan program subsidi SIM A umum bagi driver taksi. Tujuanya supaya driver bisa punya SIM A sehingga kemampuannya berkendara di jalanan dengan membawa penumpang secara trampil, teruji dan bertangung jawab.
"Selain subsidi SIM A umum, kami juga melanjutkan program pemberian uji KIR kendaraan secara gratis. Ini masih dibahas terus," terang Budi.
Dalam uji KIR kendaraan, Budi menekaskan, mobil tak diketok mesinnya. Melainkan, mesin hanya diberi kalung. Jadi harga mobil tak turun saat dijual.
Selain di Surabaya, program tersebut juga dilakukan di Jakararta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Makassar, Medan dan kota lainnya di Indonesia. Diharapkan bisa membawa dampak bagus bagi driver taksi, baik online dan konvensinal.