Pilgub Jatim 2018
Blusukan ke Pasar Besar Kota Madiun, Khofifah Diwaduli Pasar Rakyat Sepi kalah dengan Pasar Modern
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa blusukan ke Pasar Besar Kota Madiun, Senin (26/2/2018) pagi.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | MADIUN - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa blusukan ke Pasar Besar Kota Madiun, Senin (26/2/2018) pagi.
Dalam kesempatan itu, pedagang di Pasar Besar begitu antusias menyambut kedatangan Khofifah. Mereka pun tak sungkan untuk turun joget bersama dengan diiringi dengan jigle Musisi Jalanan yang mendampingi kampanye Khofifah, berjudul "Wes Wayahe".
Bahkan beberapa dari pedagang ikut memimpin jingle lagu Khofifah dan Emil tersebut.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mendengarkan keluhan para pedagang. "Saya tadi juga diberi informasi bahwa pasar yang menjual beras, minyak goreng, sembako itu sepi. Beda dengan pasar yang menjual daging, pasar basah," kata Khofifah.
Para pedagang mengaku pasar di sana kalah saingan dengan ritel modern. Yang barang jualannya lebih murah, lebih dekat dan lebih nyaman.
Oleh sebab itu, pihaknya menyebut bahwa pasar tradisional di Madiun ini membutuhkan gudang yang disediakan oleh pemerintah provinsi.
"Kalau sudah ada gudang, atau warehouse, maka biaya ongkos pengiriman akan terpangkas. Tinggal menggunakan jasa kuli panggul," kata Khofifah.
Adanya gudang itu akan membuat untung penjual karena barang dagangannya menjadi lebih murah. Namun mereka masih memiliki margin. Begitu juga dengan pembeli, mereka akan mau kembali belanja ke pasar rakyat karena harganya murah, ada selisih.
Sebab menurutnya, pasar tradisional di Pasar Besar Madiun ini secara infrastruktur sudah bagus.
"Pasar Besar Madiun ini secara infrastruktur sudah bagus. Beda dengan pasar seperti Tanah Merah, itu infrastruktur yang menjadi fokus," katanya.