Lifestyle

Ini yang Perlu Kamu Tahu Soal Grafologi, Ilmu Membaca Kepribadian Orang Dari Tulisan Tangannya

Grafologi adalah ilmu menganalisis kepribadian seseorang dari tulisan tangannya. Tapi ada lagi yang perlu kamu tahu soal grafologi ini...

Penulis: Delya Octovie | Editor: Eben Haezer Panca
ist
ilustrasi 

SURYA.co.id | SURABAYA - Grafologi, ilmu yang digunakan untuk menganalisis kondisi psikologis seseorang lewat pola tulisan tangan, kini makin banyak digunakan. 

Utamanya untuk membaca kepribadian tokoh politik yang sedang bermasalah.

Beberapa di antaranya adalah Setya Novanto dan Jonru Ginting yang tulisan tangannya pernah dianalisis menggunakan ilmu ini.

Menurut Naftalia K., psikolog klinis dewasa Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Sidoarjo, grafologi memang sebuah ilmu analisis kepribadian yang cukup bisa dipercaya.

"Memang itu ilmu untuk menganalisa kepribadian dari tulisan tangan dan tanda tangan. Sejauh ini bisa dibilang cukup bisa dipercaya, validitasnya bisa dibilang 90 persen," tuturnya Selasa (6/2/2018).

Tetapi menurutnya, ada anggapan umum yang salah terhadap grafologi.

"(Validitas grafologi) hanya untuk orang itu saja yang sedang dianalisis tulisan tangannya," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa terkadang ada yang menganggap jika tulisannya mirip dengan seseorang yang sedang dianalisis tulisannya, maka kepribadiannya pasti juga mirip.

"Padahal, tidak seperti itu. Bukan kalau ada yang tulisannya mirip-mirip, kemudian bisa dianggap kepribadiannya sama," tegasnya.

Naftalia menyebut ada aspek komponen umum dalam grafologi, misalnya batas margin tulisan, dan komponen lainnya.

Komponen umum ini, harus dikombinasikan dengan komponen lainnya.

"Ada sebelas komponen jarak antar spasi, ada juga base line. Nggak bisa berdiri sendiri. Itu yg membuat unik interpretasi tiap orang. Ketika melakukan analisis, kita juga perlu melihat cara orang tersebut membuat huruf," terangnya.

Hal ini menurutnya dibutuhkan agar yang menganalisis bisa mendapat pemahaman utuh tentang orang tersebut.

"Orang ini seperti apa? Kan punya banyak aspek. Kepribadian punya banyak aspek. Motivasinya, kekuatannya, egonya, bagaimana sikap dia dalam menerima informasi, dan masih banyak lagi." jelasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved