Tak Disangka Kakek 72 Tahun Ini Bos Yakuza, Begini Aksinya di Dunia Hitam hingga Diburu Interpol
Setelah melakukan penembakan, Shigehary Shirai melarikan diri ke Thailand dan menikahi wanita setempat.
SURYA.CO.ID - Bos Yakuza ditangkap di Thailand setelah foto tatonya menjadi viral.
Dilansir The Guardian pada Kamis (11/1/2018), pria 72 tahun tersebut ditangkap setelah pelariannya selama 14 tahun.
Diketahui, Shigehary Shirai (72) merupakan pensiunan bos Yakuza yang menjadi buron.
Ia berhasil ditangkap saat tengah berbelanja pada hari Rabu (10/1/2018) di pasar di kota Sentral Lopburi.
Baca: Sadis! Sebelum Bantai Satu keluarga Acun, Iwan Maulana Posting Kode Mengerikan di Facebook
Baca: Viral! Video Mempelai Pria Pingsan di Pelukan Mantan yang Lagi Nyanyi, Ada Kisah Pilu di Baliknya
Baca: Viral Rincian Biaya Nikah Nggak Sampai Satu Juta, Netizen Malah Berdebat Soal Hal ini
Baca: Aksi Heroik Polisi Tulungagung, Gagalkan Perampokan Nasabah Bank, Sempat Dikira Orang Gila
Seperti diketahui, pihak berwenang Jepang telah meminta bantuan polisi internasional (Interpol) untuk menangkapnya.
Hal tersebut terkait dugaan perannya dalam penembakan seorang saingannya pada tahun 2003.
Setelah melakukan penembakan, Shigehary Shirai melarikan diri ke Thailand dan menikahi wanita setempat.
Ia mencoba untuk pensiun dari kehidupan kelamnya dan hidup damai di Thailand.
Akan tetapi semuanya berubah ketika seorang penduduk memposting foto bos Yakuza tersebut saat bermain dengan geng setempat yang membuat tato.
Mengutip dari Wikipedia, Yakuza dari bahasa Jepang: (やくざ atau ヤクザ) atau gokudō (極道) adalah nama dari sindikat terorganisir di Jepang.
Organisasi ini sering juga disebut mafia Jepang, karena ada kesamaan dengan bentuk organisasi yang asalnya dari Italia tersebut.
Sejarah Yakuza dimulai kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun Kasai sebelumnya.
Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.
Shogun Kasai adalah salah satu Marga terbesar di Jepang dan sangat berpengaruh Hingga Saat Ini
Seperti kata pepatah : orang yang hanya punya martil cenderung melihat segala sesuatu bisa beres dengan dimartil, demikian juga dengan kaum ronin ini. Banyak dari mereka menjadi penjahat dan centeng.
Mereka disebut sebagai kabuki-mono atau samurai nyentrik urakan yang ke mana-mana membawa pedang. Mereka berbicara satu sama lain dalam bahasa slang dan kode rahasia.
Terdapat kesetiaan tinggi di antara sesama ronin sehingga kelompok ini sulit dibasmi.
Untuk melindungi kota dari para kabuki-mono, banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi-yokko (satuan tugas (satgas) desa).
Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai, dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya untuk menghadapi kaum kabuki-mono.
Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi-yokko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki-mono.
Di kalangan rakyat Jepang abad ke-17, kaum machi-yokko ini dianggap seperti pahlawan.
Masalah jadi rumit, karena setelah berhasil menggulingkan para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka dan memilih jadi preman.
Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini. Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang).
Namanya saja kaum pedagang tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang.
Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat.
Ada hubungan kuat antara Oyabun (Bos (bapak)) dan Kobun (bawahan (anak)), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.
Buron 14 Tahun

Setelah menjadi buronan selama 14 tahun akhirnya Shigeharu Shirai ditangkap di Thailand.
Selama ini dia terus bersembunyi dengan menjalani kehidupan yang tidak mencolok.
Namun, pelariannya berakhir setelah sebuah foto yang menampilkan tato di tubuhnya dan telapak tangan dengan kelingking yang hilang diunggah seorang warga lokal.
Foto itu menjadi viral setelah dibagikan 10.000 kali dan mendapat perhatian polisi Jepang, yang kemudian meminta izin otoritas Thailand untuk mengambil tindakan.
"Tersangka mengakui dirinya sebagai pemimpin kelompok Yakuza, Kodokai," kata juru bicara kepolisian Thailand, Jenderal Wirachai Songmetta.
Shirai dituduh terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan bos kelompok saingan.
Tujuh anggota lain kelompok Kodokai telah ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara 12-17 tahun.
"Tersangka belum mengakui melakukan pembunuhan meski dia menyebut korban kerap mengganggunya," tambah juru bicara polisi.
Polisi menyebut, selama ini tersangka bersembunyi dan berusaha tidak menarik perhatian.
Namun, dia tetap berhubungan dengan kelompoknya dan menerima uang 2-3 kali setiap tahun.
Setelah ditahan, diketahui jika selama ini dia tinggal di Thailand secara ilegal tanpa paspor dan visa.
Hal itu menjadikan Shirai dapat diekstradisi untuk menghadapi tuntutan di Jepang pada Jumat (12/1/2018).
Yakuza di Jepang diakui kepolisian dan dianggap diperlukan untuk menjaga ketertiban di jalanan.
Namun, terkadang polisi juga mengusut kasus kejahatan yang terkait kelompok tersebut.