Single Focus

Biker Berharap Pembangunan Sirkuit Drag Race Bung Tomo Segera Tuntas

Biker di Surabaya berharap agar sirkuit Drag Race Bung Tomo di Surabaya, segera rampung dibangun untuk mengurangi balapan liar.

Penulis: Fatkhul Alami | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/ahmad zaimul haq
Sirkuit Drag Race Bung Tomo di Surabaya yang belum rampung dibangun. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sirkuit drag race Bung Tomo Surabaya  kelak akan menjadi kebanggaan warga Kota Pahlawan. Saat ini, kondisi sirkuit berstandar internasional ini belum rampung 100 persen, masih butuh tribun penonton dan fasilitas pendukung lainnya.

Dari pengamatan di lapangan, panjang lintasan baru rampung 1,2 kilometer (km) dari rencana sepanjang 1,8 km. Pengaspalan juga masih separo di sisi selatan.

Proyek bernilai Rp 150 miliar ini yang dibangun Pemkot Surabaya di kawasan Benowo, sejatinya sudah selesai awal 2017 lalu. Tetapi, baru bisa terpakai pada November 2017 ini dengan gelar kejuaraan nasional (Kejurnas) Motorprix Region 2 Putaran 3 ini.

“Baru di Motorprix ini sirkuit untuk road race di Bung Tomo International Circuit Surabaya dipakai balap," ujar Bambang Haribowo, Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Untuk itu, Bambang meminta Pemkot Surabaya melalui Dinas pemuda dan Olahraga (Dispora), tidak mengenakan tarif tinggi jika ada yang memakai tempat ini.

Sirkuit ini, di sisi selatan memiliki 8 tikungan yang lebar. Pada trek lurus yang panjangnya 400 meter memiliki lebar 22 meter dan di tikungan lebarnya minimal 8 meter, juga ada yang 12 meter.

Cegah Balap Liar

Nur Irawan, biker di Surabaya berharap sirkuit megah bisa diakses dan dipakai banyak penggemar bikers. Sehingga, tidak sampai mangkrak mengingat lokasinya jauh dari pusat Kota Surabaya.

"Kalau melihat trek dan sirkuitnya sangat bagus, tetapi pembangunan masih belum 100 persen. Masih ada lintasan yang belum diaspal dan butuh fasilitas lain, semoga bisa segera rampung. Bisa jadi tempat anak muda yang suka balapan," cetus Irawan.

Ia mengaku, jika sirkuit Bung Tomo bisa dimanfaatkan maksimal bakal menguntungkan. Setidaknya, tidak muncul lagi aksi balapan liar di jalanan setelah ditutupnya siruit road race di Kenjeran. Mereka bisa beralih dan memanfaatkan sirkuit Bung Tomo. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved