Sambang Kampung

Kampung Ketintang- Tempat Berkumpulnya Para Veteran kembali Beraktivitas

Menikmati masa pensiunnya, mereka masih terlihat aktif mengikuti berbagai kegiatan lansia.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
surya/achmad zaimul haq
PELAKU SEJARAH - Salah satu veteran yang memiliki kisah sebagai saksi sejarah yaitu Pembantu Letnan Dua Marinir (Purnawirawan) Sugimin (80). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kisah perjuangan, kedisiplinan dan rasa nasionalisme menjadi bekal kebanggaan para veteran. Meskipun bukan kompleks perumahan angkatan laut ataupun udara, namun banyak veteran tinggal di RW 3 Kelurahan Ketintang.

Menikmati masa pensiunnya, mereka masih terlihat aktif mengikuti berbagai kegiatan lansia.

Sutomo ketua RW 3 Kelurahan Ketintang mengungkapkan, para veteran ini merupakan penduduk asli di wilayahnya. Meskipun tidak bertugas di Surabaya, tetapi mereka kembali tinggal di Ketintang setelah masa pensiunnya.

“Banyak pensiunan TNI di kampung kami, mereka biasanya kami libatkan dalam momen agustusan. Biasanya kami duduk bersama mendengarkan petuah mereka yang pernah bertugas mengabdi pad negara,” ujar Tomo, panggilan akrabnya.

Dikatakannya, para veteran ini menjadi motivasi warga untuk meningkatkan kualitas kampungnya. Sehingga mereka tidak hanya bangga pada masa lalu, tetapi juga semangat warga kampung untuk membangun wilayahnya menjadi lebih baik.

“Makanya kami galakkan berbagai program di kampung, mulai dari kampung literasi, kampung dan kampung hijau. Biar mereka juga ikut berbangga saat kampungnya menang lomba-lmba,” paparnya.

Salah satu veteran yang memiliki kisah sebagai saksi sejarah yaitu Pembantu Letnan Dua Marinir (Purnawirawan) Sugimin (80).

Sugimin adalah prajurit KKO (marinir) dari Surabaya yang tengah melakukan tugas di Ancol, Jakarta Utara. Mereka diminta membantu prajurit RPKAD mengevakuasi jenazah korban G 30 S dari sumur Lubang Buaya. Deretan plakat dan koleksi foto dirinya semasa bertugas dan pensiun terpampang di dinding rumahnya.

“Ada banyak veteran di kampung saya, kampung ini bahan masuk 10 besar kampung terbaik di kota Usraaya,” bangganya.

Menurutnya keaktifan warga kampung membuat dirinya bersama istri bisa menikmati berbagai program lansia di kampung. Mulai dari senam hingga pemeriksaan kesehatan ia dapatkan secara rutin.

“Saya juga masih sering kumpul dengan orang-orang veteran disini. Ya bicara omong kosong begitu,” canda pria yang sudah pensiun selama 31 tahun ini.

Menurutnya, dirinya sering berkumpul dengan sekitar 50 veteran lain di Ketintang. Meskipun tidak berkisah perjuangannya selama di masa muda, ia ingin menekankan agar warga kampungnya tidak terlalu larut pada politik.

Sebab, ia menjadi saksi sejarah konflik politik pada masa PKI. Kekritisan anak zaman sekarang menurutnya bisa menjadi pegangan untuk selalu megkroscek kebenaran peristiwa.

“Anak sekarang lebih pinter tetapi yang harus diwaspadai ya mereka harus lebih hati-hati dengan politik. Politik bisa menjadikan hal yang benar menjadi salah,” ungkapnya.

Saat ini, menurutnya para veteran sering berkumpul untuk program veteran mengajar. Mereka berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lain untuk mengajarkan nilai kebangsaan.

Menurutnya nlai kebangsaan memang tidak hanya melalui tugas sebagai TNI, tetapi keberadaannya sebagai saksi sejarah perjuangan menjaga negara akan bisa menjadi motivasi siswa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved