Ternyata Begini Proses Pembuatan Bir, Beda Tipis Sama Cara Bikin Tape Ketan!
Proses pembuatan minuman bir ternyata melalui tahapan yang panjang, bagaimana proses pembuatannya?
Penulis: Any Riaya Nikita | Editor: Insani Ursha Jannati
SURYA.co.id - Kamis (12/10/2017), Kantor Harian Surya menerima kedatangan PT Multi Bintang Indonesia.
Perusahaan yang identik dengan produk unggulannya, Bir Bintang dan bir premium internasional, Heineken ini
membagikan hal-hal seputar produk mereka yaitu bir.
Bir merupakan minuman yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti air, barley, sejenis tanaman gandum,
bunga hops yang memberi rasa pahit, serta yeast.
Proses pembuatan bir atau yang disebut brewing sebenarnya tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan tape ketan.
Keduanya memanfaatkan proses fermentasi yang mengubah gula menjadi alkohol.
Alkohol yang digunakan untuk bir tentu berbeda dengan alkohol yang dipakai dalam industri tekstil atau bahan bakar.
Dalam tipologi alkohol, ada jenis alkohol ethanol, yang diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu ethyl alcohol dan minuman yang mengandung ethyl alcohol.
Ethyl alcohol digunakan dalam industri tekstil, kosmetik, cat, sanitasi, juga farmasi.
Sedangkan minuman yang mengandung ethyl alcohol terbagi menjadi 3 kategori berdasarkan persentase alkoholnya.
Minuman yang tergolong dalam kategori A mengandung kurang dari 5% alkohol, seperti bir.
Kategori B merupakan minuman yang kadar alkoholnya di antara 5-20%, contohnya adalah wine.
Adapun kategori C adalah minuman dengan kadar alkohol 20% seperti spirits.
Tidak semua alkohol bisa dikonsumsi, seperti methanol.
Methanol bersifat racun dan tidak bisa dikonsumsi oleh manusia, seperti yang terkandung pada spiritus dan bahan bakar kendaraan bermotor.
Methanol, biasanya dijadikan bahan campuran minuman keras oplosan yang kerap membahayakan siapapun yang mengkonsumsinya.
Bir ternyata tercipta dengan proses pembuatan yang terdiri atas beberapa tahapan panjang.
Begini proses pembuatan bir yang disampaikan oleh Multi Bintang :
1. Brewing
tahapan pertama adalah brewing, yaitu barley pilihan digiling kemudian dicampur dengan air dan dipanaskan.
2. Proses Saccharifikasi
secara perlahan dan konsisten temperatur dinaikkan sehingga karbohidrat berubah menjadi gula dengan bantuan enzim amilase.
3. Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan sari dengan ampas malted barley.
Hasil saringan yang ditambahkan wort kemudian dididihkan pada suhu 90 hingga 100 derajat celsius.
4. Pendinginan
Setelah dilakukan pendinginan, ditambahkan bunga hops.
Bunga hops yang digunakan biasanya adalah bunga hops betina karena mengandung iso-alpha acid yang tinggi.
Kandungan iso-alpha acid ini memberikan aroma dan rasa pahit pada bir.
5. Proses whirlpool
Setelah proses pendinginan selesai, dilakukan proses whirlpool, yaitu pemisahan wort dengan protein.
Kemudian wort didinginkan hingga suhu 8,5 derajat celsius.
6. Fermentasi
Wort yang sudah didinginkan kemudian ditambahkan yeast atau ragi.
Pada proses inilah yeast melakukan tugasnya yaitu mengkonversi gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
Proses ini bisa memakan waktu selama 7 hingga 28 hari.
7. Proses Maturasi
Setelah melalui proses fermentasi, bir didinginkan hingga suhu 0 derajat celsius.
Proses ini berguna untuk mendapatkan aroma, rasa, serta kejernihan bir yang optimal.
Setelah itu, bir difilter sehingga menghasilkan cairan bir yang jernih.
Bir pun siap dikemas dalam botol, kaleng, maupun barel dengan proses pengemasan yang higienis.