Kombinasi Batik Semanggi dan Pernik Kayu Perkuat Motif Etnik Azkimore

Aplikasi semanggi dalam busana muslim itu diharapkan makin memperkenalkan semanggi sebagai ciri khas Surabaya

Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Cak Sur
SURYA Online/Ahmad Pramudito
Busana muslim dengan motif batik semanggi coba dikenalkan lewat koleksi Azkimore. Selain batik semanggi juga ditambahkan aksen daun semanggi dalam bentuk tiga dimensi yang menghiasi busana dengan warna-warna alam tersebut. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Semanggi sebagai ciri khas Surabaya tampaknya belum banyak digunakan dalam busana. Padahal ternyata batik motif semanggi sudah lama diproduksi perajin batik Surabaya.

Itu pula yang membuat Christine Wu dan Kunmas’adah bersama-sama menghadirkan kreasi yang bermotif batik semanggi.

“Surabaya punya banyak potensi untuk diaplikasikan jadi motif busana,” kata Kunmas’adah, Direktur Operasional Azkimore.

Menurut Kunmas’adah, aplikasi semanggi dalam busana muslim itu diharapkan makin memperkenalkan semanggi sebagai ciri khas Surabaya.

“Jadi kalau selama ini semanggi dikenal sebagai makanan, sekarang busana motif semanggi bakal terlihat menarik sebagai busana sehari-hari,” tuturnya.

Gaun berlabel Azkimore memang tak hanya mengandalkan batik semanggi. Meski begitu, busana yang memakai bahan-bahan baloteli dan sifon ceruti jeruk, tetap dihiasi pernik-pernik daun semanggi dalam bentuk tiga dimensi.

Padu padan ini diharapkan membuat busana yang menyasar penikmat fashion Tanah Air di rentang usia 25 tahun ke atas ini tetap terlihat elegan ketika digunakan di acara-acara formal, arisan, maupun ke kantor. Selain bentuk one piece, Azkimore juga tersedia dalam model two pieces.

“Selain baju terusan di bagian dalam, juga bisa ditambah cardigan,” papar Christine Wu, PR Director Azkimore yang ditemui di gerai Azkimore di Benowo Trade Center.

Agar sesuai dengan motif semanggi warna busana yang dipakai pun menggunakan warna-warna alam dan cenderung pastel. Namun, di beberapa koleksi ada pula yang menggunakan warna cerah macam pink dan merah.

Dan sebagai pemanis, busana muslim ini ditambahi payet dan manik-manik. Gaun ini juga menggunakan kayu dan batok kelapa untuk aksesoris kancing.

“Jadi unsur etnisnya makin kental untuk mendukung motif batik semangginya,” urai Christine Wu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved