Citizen Reporter
Berbagi Inspirasi Palacky dan Tradisi Bumi Cakraningrat
budaya dan pendidikan menjadi jembatan bagi perbedaan yang ada di dua negara, Indonesia - Ceko, saat mereka bersama menerima tradisi dan inspirasi ..
Reportase Imron W Harits
Direktur Program UP – Universitas Trunojoyo Madura Internship 2017
SELAMA September ini Madura kembali menerima tamu istimewa dari Republik Ceko. Dua profesor dan 15 mahasiswa bangsa Bohemia dan Moravia, dari negara dengan banyak kastil yang memesona, Republik Ceko. Tepatnya, dari Universitas Palacky di Kota Olomouc.
Selama satu bulan ini, mereka melaksanakan Internship terkait budaya dan pendidikan bertema Friendship, Integrity, and Inspiration. Program berbasis pengenalan dan pertukaran budaya dan informasi terkait pendidikan juga persahabatan dari dua belahan dunia berbeda, barat dan timur.
Berdiri pada abad ke 16, tepatnya tahun 1573 Universitas Palacky Olomouc (UPOL) diharapkan menginspirasi pengembangan lintas budaya dan pendidikan di Indonesia, khususnya di Madura.
Harapan serupa disandang para relawan Indonesia yang terlibat internship untuk mampu memberikan gambaran dan sumbangsih mengenalkan keunikan budaya, wisata, dan pendidikan yang ada di Madura agar lebih dikenal dunia.
Salah satu inspirasi yang dikenalkan adalah Palacky Corner di ruangan International Office Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Di sudut ruangan yang cukup sejuk itulah terdapat rak dengan tulisan putih cukup mencolok, tertata rapi buku–buku tentang UPOL dan Republik Ceko.
Buku–buku donasi para profesor dan mahasiswa UPOL itu berisi beragam informasi tentang Ceko, mulai dari budaya, sastra, pendidikan, ekonomi dan bisnis, juga politi. Singkatnya Palacky Corner adalah miniatur Ceko berwujud literasi.
Agar bermanfaat, corner tersebut dibuka untuk semua orang yang tertarik belajar tentang Ceko atau ingin belajar di Negara Ceko.
Maklum, selama ini informasi terkait negara mungil di Eropa Tengah tersebut sangatlah minim sehingga Palacky Corner ini diharapkan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan.
Lewat buku–buku tersebut yang merupakan koleksi terbatas yang tidak mudah ditemukan di pasaran. Pengunjung bisa mudah mengakses dan memahami buku tersebut karena dicetak dalam bahasa Inggris, meski Ceko memiliki Ceski, bahasa asli Ceko.
Saling memahami melalui konteks budaya juga diinisiasi melalui kegiatan menyenangkan dan sarat nilai–nilai tradisi luhur, yakni membatik. Para tamu dari Ceko melakukan kunjungan dan belajar membatik di pusat batik tulis di Madura.
Kegiatan yang memberi wawasan pemahaman lintas budaya sekaligus mengenalkan batik Madura ke dunia internasional.
Membatik merupakan tradisi bangsa Indonesia yang menggunakan peralatan unik, seperti canting, wajan, dan kuas.
Corak dan motif batik pun berbeda antar daerah di Indonesia. Justru keragaman inilah yang menarik perhatian para tamu istimewa dari negara sastrawan Franz Kafka.
Mereka sangat antusias mengikuti kelas membatik sekaligus melakukan berbagai improvisasi saat mempratikkannya dengan menambahkan berbagai ornamen tertentu di setiap guratannya.
Apalagi, menggunakan canting membutuhkan keterampilan khusus dan setiap coretan di atas kain harus menyertakan perasaan agar hasilnya maksimal. Uniknya, mereka menggunakan teknik batik tulis tradisional Indonesia, tetapi menggambar dengan motif–motif khas Ceko.
Kegiatan yang benar–benar memberikan inspirasi untuk saling memberikan respek bagi budaya dan tradisi antar bangsa dan mewujudkan perdamaian dunia dengan saling menghargai dan menghormati.
Outing Class SDN Gedongan 1 Kota Mojokerto, Belajar Bikin Onde-Onde Hingga ke 'Motor Panjenengan' |
![]() |
---|
Siswa SMPN 6 Kota Malang Belajar Berwirausaha di Kebun dan Pabrik Kusuma Agrowisata Batu |
![]() |
---|
Terapkan Ilmu Secara Nyata, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Kediri Bikin Usaha Biro Iklan |
![]() |
---|
Edukasi Sambil Kulineran di Wisata Kampung Lele Ngadiluwih Kabupaten Kediri |
![]() |
---|
Persatuan Al-Ihsan Surabaya: Anak Muda Perlu Belajar Berorganisasi |
![]() |
---|