12 Monyet Ditemukan Mati Bersamaan, Hasil Otopsinya Misterius

Satu lusin monyet ditemukan mati bersamaan. Hasil otopsinya misterius dan dikritik para ahli, mengapa?

Penulis: Any Riaya Nikita | Editor: Any Riaya Nikita

SURYA.co.id – Sebanyak 12 ekor monyet ditemukan tergeletak dalam keadaan tak bernyawa di sebuah hutan di India. 

Dilansir dari Daily Mail, penduduk setempat menemukan tubuh selusin monyet tersebut saat menjelajahi hutan di Negara bagian Uttar Pradesh.

Binatang mati di dalam hutan memang bukanlah hal yang luar biasa, namun kematian monyet-monyet secara bersamaan dalam jumlah banyak ini memunculkan teka-teki.

Dalam sebuah video yang merekam kejadian langka ini, ditunjukkan tubuh monyet-monyet tersebut kaku saat dimasukkan ke dalam kantong.

Sebenarnya apa penyebab kematian mereka?

Dokter hewan di area Kotwali Mohammadi melakukan otopsi terhadap monyet-monyet tersebut.

Awalnya, ia mengira mamalia tersebut sudah diracun, namun rupanya penyebabnya mengejutkan.

12 monyet itu mati akibat serangan jantung secara bersamaan.

Berdasar hasil otopsi, kematian mereka memiliki ciri yang sama yaitu adanya kebekuan yang sama pada hati, tidak ditemukan racun dalam tubuh, dan tidak ada bekas luka di tubuhnya.

Dr Sanjeev Kumar menyatakan, “Laporan post-mortem mengkonfirmasi bahwa monyet tewas karena cardiac arrest.”

“Bisa jadi monyet-monyet itu tewas karena mendengar auman harimau ketika melewati daerah itu,” tambahnya lagi.

Penduduk sekitar membenarkan pernyataan tersebut dengan mengaku mendengar auman harimau pada waktu perkiraan kematian monyet.

Klaim serangan jantung ini ramai dikritik oleh para ahli, karena hewan itu diyakini mati karena infeksi.

Seorang dokter hewan dr Brijendra Singh mengungkapkan pada Times of India, “Monyet adalah hewan liar dan mereka tidak mati dengan cara seperti ini. Seluruh monyet itu mungkin terkena infeksi yang akhirnya merenggut nyawa.”

Tidak dijelaskan lebih lanjut ke mana 12 mayat monyet tersebut akan dibawa dan fakta sebenarnya di balik kematian masal tersebut.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved