Berita Ekonomi Bisnis
Target Nilai Ekspor Belum Tercapai, Depalindo Berharap Dorongan lewat Penurunan Biaya Logistik
Hal itulah yang mendasari Kongres ke X Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) digelar di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (7/9/2017).
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin

SURYA.co.id | SURABAYA - Hingga Juli tahun ini nilai ekspor Jawa Timur tercatat turun dibanding periode yang sama tahun 2016, yaitu 10.935,29 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 2,95 persen. Pada tahun 2016 ekspor Jatim mencapai 11.268,21 juta dolar AS.
Sedang nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari hingga Juli 2017 mencapai 93,59 miliar dolar AS atau mengalami peningkatan 17,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Namun, kenaikan ekspor nasional itu tidak diikuti Jatim.
Hal itulah yang mendasari Kongres ke X Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) digelar di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (7/9/2017).
Kongres tersebut sekaligus diskusi bertema Mendorong Peningkatan Ekspor Nasional Dengan Menekan Biaya Logistik.
"Kenaikan ekspor secara nasional tidak diikuti oleh Jatim. Sehingga perlu ada usaha atau duduk bersama antara stakeholder mulai dari pengusaha eksportir dan terkait, mulai dari Kementerian Perdaganga, Bea dan Cukai, serta Balai Karantina Tanaman dan Pertanian serta Pelindo III untuk membahas masalah ini," kata Ketua Panitia, Isdarmawan Asrikan.
Apalagi secara umum dan rata-rata, harga produk ekspor, menempel biaya logistik yang mencapai 15 persen hingga 20 persen. Sehingga barang menjadi lebih mahal dan menjadi kurang memiliki daya saing di pasar global. Akibatnya pasar ekspor memilih produk yang lebih murah.
"Besarnya biaya logistik ini sudah dimulai sejak impor. Regulasi terhadap barang impor, membuat harga barang saat jadi sudah naik. Sementara saat diproduksi menjadi bahan jadi, pengusaha sudah melakukan tekanan pada harga. Selanjutnya biaya pengiriman saat penjualan ekspor yang tinggi, membuat nilai produk tinggi," jelas imbuh Toto Dirgantoro, Ketua Umum Depalindo.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Surabaya, para undangan pengusaha yang hadir, sudah menyiapkan materi yang bisa disampaikan ke para stakeholder pengambil dan pelaksana kebijakan untuk mendukung usaha peningkatan ekspor melalui pengurangan biaya logistik.
Selain diakusi, Kongres Depalindo ke X juga ada agenda pemilihan ketua umum baru.
"Nah besok dilakukan setelah diskusi. Kami sangat melihat potensi Surabaya, karena semangat pengusahanya yang kompak dan kondisi ekonomi Jatim, meski angka ekspornya turun, namun pertumbuhan ekonominya masih lebih tinggi dibanding nasional," pungkas Toto.