Berita Kediri

VIDEO - Tak Terima Ganti Rugi, Warga Minta PT Merak Jaya Beton di Kediri Tutup

"Kami memang warga kecil tak tahu apa-apa. Jangan membodohi kami lagi, segera berikan ganti rugi agar masalah ini lekas selesai."

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Parmin

Reportase: Mohammad Romadoni

SURYA.co.id | KEDIRI - Raut wajah Sunarno (31) korban terdampak debu semen milik PT Merak Jaya Beton terlihat merah padam. Warga Desa Ngebrak RT1/RW2 Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri itu tak bisa lagi memendung amarahnya.

Pria berjaket putih itu meluapkan kekesalannya sembari menuding dan melontarkan protes keras ke Kepala Desa (Kades) Ngebrak yang bernama Saeroji.

"Ini sudah satu minggu mana ganti ruginya Pak Kades (Saeroji). Jangan diam saja sampean (kamu)," teriak Sunarno di dalam Balai Desa Ngebrak, kemarin malam, Senin (23/5/2017).

Pemicu kemarahan itu yakni terkait soal ganti rugi. Warga kesal karena sudah menunggu lama tanpa ada kepastian terkait ganti rugi yang telah dijanjikan oleh PT Merak Jaya Beton.

Ditambah, warga kecewa dengan sikap perangkat desa yang terkesan tertutup dengan adanya ganti rugi.

"Kami memang warga kecil tak tahu apa-apa. Jangan membodohi kami lagi, segera berikan ganti rugi agar masalah ini lekas selesai," ungkapnya sembari menuding ke arah Kades yang duduk di depan.

Dikatakannya, warga meminta agar dana ganti rugi berupa dana kebersihan lingkungan itu dapat secepatnya terealisasikan.

Selain itu, warga juga meminta di dinas terkait menyediakan mobil air untuk menyiram tanah di sekitar pabrik.

Disisi lain, warga juga mendesak Kades untuk mempertemukan masyarakat dengan perwakilan PT Merak Jaya Beton untuk berkomunikasi secara langsung.

"Kalau sudah diganti rugi baru pabrik itu agar ditutup saja," tukasnya.

Sedangkan Kades Saeroji menjelaskan sudah bertemu dan berembuk bersama dengan penanggung jawab lapangan PT Merak Jaya Beton tentang proses ganti rugi.

Pihak desa akan memenuhi semua permintaan warga yang terkena imbas dari bocornya tangki penyimpanan semen (Silo) dari pabrik bahan cor tersebut.

Bahkan pihaknya siap dan mendukung apabila warga berniat untuk meminta pabrik itu ditutup.

"List nama ganti rugi sebanyak 132 warga telah kami serahkan ke penanggung jawab PT Merak Jaya Beton kemarin. Nanti akan segera diganti rugi," ujarnya.

Menurut dia, desa akan mengririm surat permintaan ke dinas terkait untuk menyiram tanah di sekitar pabrik agar tidak menimbulkan polusi lingkungan.

"Pihak PT Merak Jaya Beton sudah sanggup menemui warga dan akan menampung keinginan warga. Nanti bertemu dengan warga di balai desa," ungkapnya.

Dia menambahkan, terkait penutupan pabrik tersebut bukan menjadi urusan desa. Melainkan wewenang dinas-dinas terkait dan Pemerintah Kabupaten Kediri.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved