Sambang Kampung
Grudo, Rumah Susun Rasa Kampung
Grudo, rumah susun sewa yang ada di kawasan Tegalsari, Surabaya, memiliki kelebihan dibanding rusun-rusun lain yang ada di Surabaya.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Kesan kumuh dan tidak ramah lingkungan tinggal di rumah susun sewa (rusunawa), sama sekali tak terlihat di Grudo yang berlokasi Kelurahan Dr Soetomo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya.
Guyubnya hubungan antara para penghuni, menjadikan Rusun Grudo serasa seperti perkampungan.
Di rusun dengan masing-masing unit bertipe 24 ini juga ditanam aneka tanaman.
Ragam flora yang tumbuh di setiap sudut rusun itu membuat pandangan hijau dan asri.
Selain itu, setiap lorong di rusun lima lantai ini selalu bersih tak terlihat sampah tercecer. Jemuran pun tidak tidak tampak bergelantungan di halaman depan setiap unit rusun.
“Kami memiliki aturan, kalau mau jemur kasur, baju di luar kamar, harus akhir pekan. Jadi, kalau hari biasa begini nggak ada jemuran bergelantungan,” ucap Rochanah (61), Koordinator PKK Rusun Grudo,
Aturan ini adalah kesepakatan seluruh penghuni. Dalam setiap pertemuan antar penghuni, selalu disampaikan untuk menjaga kerapian dan kebersihan rusun.
Sebab keduanya, faktor utama untuk menciptakan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal.
“Kami memiliki sejumlah program untuk pemberdayaan lingkungan. Salah satunya, pemilahan sampah dan ada bank sampah,” terang Rochanah, yang tinggal di lantai dua ini.
Untuk urusan sampah, mereka berkumpul setiap dua pekan sekali di lantai dasar, guna memilah sampah.
Untuk sampah kering, menurut Rochanah, memang tidak banyak, sebab di sini kebanyakan sampah organik dari rumah tangga.
“Kalau sampah basah memang hanya ada satu takakura, di lantai dasar untuk seluruh penghuni rusun. Jika diterapkan per unit, khawatirnya malah bau, kan di sini jarak antar unit sangat rapat,” papar pensiunan pegawai PU Pemkot Surabaya ini.
Anggaran Rekreasi
Total ada 96 KK yang tinggal di Rusun Grudo, yang beralamat di Jl Grudo V Surabaya. Penghuni di sini 70 persennya adalah pensiunan pegawai Pemkot. Sisanya, warga sekitar kampung Grudo dan pegawai pemkot golongan II dan III.
Meski hanya beranggotakan 96 KK, rusun Grudo cukup banyak menghasilkan tabungan bank sampah yang perbulannya mencapai rata-rata Rp 300.000.