Berita Surabaya

Begini Sosok Ustad yang Meninggal Saat Membaca Doa, di Mata Keluarganya

H Mohammad Ja'far Abdulrahman meninggal saat membacakan doa di acara haul keluarga Khofifah Indar Parawansa. Begini sosok almarhum di mata keluarga.

surabaya.tribunnews.com/Bobby Constantine Koloway
Nafi'ah, istri Ja'far, menangis saat menceritakan sosok mendiang suaminya kepada Surya, Senin (24/4/2017). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Meninggalnya H Mohammad Ja'far Abdulrahman saat membacakan doa di acara haul keluarga Khofifah Indar Parawansa,  meninggalkan duka mendalam terhadap keluarga maupun tetangga. Banyak yang tak menyangka, pria 60 tahun ini pergi untuk selama-lamanya pada hari ini, Senin (24/4/2017).

Ja'far memang diketahui mempunyai riwayat penyakit jantung. Penyakit yang didiagnosa ada sejak setahun terakhir. Namun, kesibukannya sebagai tokoh agama maupun masyarakat membuatnya hampir tak terlihat sebagai seseorang yang menderita penyakit berat.

Ketua RT/RW 3/5, Jemursari, Ahmad Baidowi, yang juga menjadi tetangga Ja'far menuturkan bahwa Ja'far seorang religius. Ia kerap kali terlibat dalam acara keagamaan di daerah maupun luar kota.

"Sejak menjadi juara Qiroah nasional di tahun 78-an, beliau kerap diundang dalam berbagai acara keagamaan. Termasuk saat acara ibu Khofifah," ujar Ahmad.

Pun begitu halnya dengan penuturan Fajar Hidayat, keponakan Ja'far.

Ja'far yang tak memiliki buah hati memang sudah menganggap keponakannya layaknya putra sendiri.

Selain kerap mengajarkan soal agama, Ja'far yang menjadi anak keempat dari enam bersaudara ini sering membuat masakan untuk keponakannya. Mulai dari berbagai sayur, lauk pauk, hingga olahan makanan lainya.

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, yang saat kejadian ada di dekat mendiang pun percaya bahwa Ja'far meninggal dalam kondisi khusnul khotimah.

"Jadi, kami tadi kaget. Terkejut luar biasa. Waktu sampai di ayat kedua,beliau kemudian terdiam. Kami semua tolah toleh (bingung). Ternyata, Ustadz Ja'far berpulang," cerita Khofifah.

"Saya optimis, Insya Allah beliau ini meninggal Khusnul Khatimah. Beliau meninggal saat membaca Al-Quran dan pada acara yang penuh berkah," ujarnya.

"Kan seperti ini, (Khofifah kemudian membaca bunyi surat Al Mulk ayat kedua), dari maknanya saja beliau ini ada firasat baik bahwa beliau meninggal dunia dalam khusnul khotimah," pungkasnya.

Memang, apabila berdasarkan makna dari ayat Ayat Suci Agama Islam tersebut memang membahas hidup-mati.

Berikut artinya, "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS. Al-Mulk ayat 2). 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved