Sambang Kampung

Kampung Praban, Bertahan Sebagai Sentra Sepatu Sejak 1970

Sudah ada sejak 1970-an, Kampung Praban terkenal sebagai sentra sepatu di Surabaya. Begini wajah kampung itu kini...

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/Ahmad Zaimul Haq
Suasana salah satu toko sepatu di Jl Praban, Kamis (30/3/2017). Mulai sepinya pembeli karena pilihan toko sepatu yang makin banyak, membuat banyak toko mulai tutup dan ditawarkan disewakan 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kawasan Jalan Praban sudah tersohor sebagai penyedia fashion sepatu tertua di Surabaya. Ada sejak 1970-an, lokasi ini masih eksis di segitigas emas, Tunjungan-Embong Malang-Praban, yang terus bermetamorfosis jadi pertokoan modern.

Ya, kampung Praban ini masih setia menyediakan koleksi sepatu harga terjangkau dengan tetap mengikuti zaman dan kekinian.

Salah satu toko sepatu tertua di kampung Praban, adalah toko Double A. Pemilik toko, Lidya, mengatakan, toko di kawasan ini memang menyasar masyarakat menengah bawah.

“Kami menjual sepatu mulai kasual dan basic. Ada juga beberapa toko di sekitar kami yang mengikuti mode,” ujar Lidya, saat di temui Surya, Kamis (30/3/2017).

Sedikitnya ada 30 lebih toko yang berdiri di sepanjang jalan ini, baik sisi utara dan selatan. Kawasan ini cukup lama menjual aneka sepatu dan kebutuhan olahraga indoor dan outdoor.

Lidya sendiri memiliki dua toko dengan nama sama, Double A. Satu di sisi utara dan satunya di sisi selatan.

“Pelanggan yang datang ke sini nggak hanya warga Surabaya saja. Tetapi juga luar Surabaya dn luar pulau,” ungkap Lidya.

Namun, ia mengakui, pemasok utama usaha sepatu di Praban ini, hanya sedikit yang dari Surabaya. Paling banyak dari Sidoarjo dan juga Mojokerto. Sedang UKM Surabaya jarang yang bisa pasok ke sini.
Meski sasaran utamanya pasar menengah ke bawah, ia menjamin bahwa kuaitas sepatu di kampung Praban tidak bisa diremehkan.

"Sepatu buatan pabrik dan home industry cukup terjamin kualitas dan mutunya. Kami nggak mau kalau barangnya nggak bagus,” tegasnya.

Ikuti Zaman

Hal senada disampaikan Sholeh Muadi, yang memiliki stan di Jl Praban. Ia menyebutkan, sepatu yang dijual kekinian dan mengikuti zaman.

Salah satu yang sempat booming di Surabaya dan banyak di cari daerah lain, sepatu roda. “Di sini, saat sepatu roda booming ramai sekali. Sehari bisa laku 15 sampai 18 pasang sepatu. Harga Rp 200.000 sampai Rp 300.000,” kata Sholeh.

Menurutnya, harga sepatu di sini terbilang murah. Ada yang hanya Rp 70.000 hingga termahal Rp 500.000. Namun, lanjut Sholeh, yang paling laku adalah sepatu kets.

“Meski KW, anak-anak muda sekarang maunya model terbaru dengan warna mencolok,” tandasnya.

Toh, Sholeh mengakui, omzet berjualan sepatu di Praban tidak seramai dulu. Apalagi, sekarang sudah banyak mal dan toko online di instagram dan facebook.

“Makanya kami juga buka online shop. Omzet lewat hape justru lebih banyak karena pelanggan sampai luar kota loh,” ucapnya.

Dalam seminggu, Sholeh bisa menjual 10 pasang lewat medsos. “Lumayan kan bisa nambah pasar,” ucapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved