Berita Sumenep Madura
Ribuan Warga Sumenep Bergolak, Mereka Mereaksi atas Kejadian ini
Mereka dianggap berupaya mempengaruhi anak yang telah beragama khususnya agama Islam kepada kepada agama lain.
SURYA.co.id | SUMENEP – Kasus pemberian bingkisan dari agama tertentu kepada sejumlah anak-anak sekolah yang diduga kuat merupakan upaya penodaan dan penistaan agama, disikapi oleh ribuan warga dari beberapa ormas Islam di Kabupaten Sumenep.
Mereka mendatangi kantor Pemkab dan Polres Sumenep, Selasa (21/3/2017).
Mereka menuntut Pemkab Sumenep bersikap tegas terhadap Dinas Pendidikan Sumenep yang telah memberikan izin bagi organisas agama tertentu memberikan bingkisan dan paket berisi lambang dan kitab-kitab tertentu serta makanan yang diduga kuat dilakukan oleh missionaris.
Mereka dianggap berupaya mempengaruhi anak yang telah beragama khususnya agama Islam kepada kepada agama lain.
‘’Bupati Sumenep tidak boleh tinggal diam dalam persoalan yang angat sensitive ini. Karena atas kecerobohan Kepala Dinas Pendidikan, sebagian siswa-siswi SD di Sumenep banyak yang tercemari keagamannya oleh karena bingkisan dan paket tersebut,’’ ujar salah satu korlap aksi, Ach Farid Azzyadi, saat menggelar orasi di depan kantor Pemkab Sumenep, Selasa (21/3/2017).
Dikatakan, persoalan beredarnya bingkisan agama lain ke siswa-siswi yang mayoritas muslim itu tidak saja merupakan tindakan penodaan agama, tetapi juga bentuk melawan hukum yang sudah dengan sengaja menyebarkan agama lain kepada warga atau masyarakat yang sudah beragama.
‘’Inilah juga yang harus ditegakkan dan diberikan tindakan tegas oleh aparat hukum. Karena perbuatannya telah merusak sistem keberagamaan yang selama ini saling junjung tinggi,’’ sambungnya.
Setelah beberapa saat menggelar orasi, ribuan pengunjukrasa menyerahkan tuntutan kepada Bupati Sumenep, agar mempertimbangkan sikap Kepala Dinas Pendidikan Sumenep yang telah ceroboh mengizinkan pemberitan bingkisan ajaran agama lain selain Islam kepada anak-anak muslim.
Tuntutan tersebut diterima oleh Asisten I Pemkab Sumenep, Carto, karena saat ini, Bupati Sumenep, KH A Busyro Karim sedang menunaikan ibadah umroh.
‘’Tuntutan ini akan kami sampaikan kepada pimpinan kami, untuk selanjutnya segalanya merupakan wewenang Bapak Bupati,’’ jelas Carto.
Usai berunjukrasa di Kantor Pemkab Sumenep, ribuan massa kemudian melanjutkan longmarch ke Mapolres Sumenep.
Pengunjukrasa diterima Kapolres AKBP Joseph Ananta Pinora. Pengunjukrasa kembali menekankan kepada Polres Sumenep untuk melakukan penegakan hukum kepada merekan dinilai melakukan penodaan dan penistaan agama.
‘’ Kami minta Polres Sumenep benar-benar melakukan proses penyidikan secara professional dan transfaran demi tegaknya supremasi hukum. Karena ini jelas-jelas telah menodai dan menistakan agama Islam,’’ kata Zamrud Khan, juga salah seorang pengunjukrasa.
Di Mapolres, massa juga mendesak penyidik agar pelaku penyebaran paket berupa ajaraan keagamaan kepada pemeluk Islam ditegakkan.
Sehingga tidak menjadi preseden buruk bagi perkembangan Islam.
Kronologi Janda Asal Sumenep Ditiduri Kades 1 Bulan, Kini Menyesal Setelah Ditinggal Tanpa Alasan |
![]() |
---|
Ricuh, Demo Mahasiswa di Sumenep Madura, Aparat dan Massa Bakul Pukul |
![]() |
---|
Bocah 4 Tahun di Sumenep yang Dikabarkan Hilang Ditemukan Tewas di Sumur, Diduga Korban Pembunuhan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Mayat Bayi Perempuan dengan Tali Pusar masih Melekat Hebohkan Warga Sumenep Madura |
![]() |
---|
Lelaki 53 Tahun Ditemukan Tergeletak Tak Bernyawa di Sumur Tua Sumenep Madura |
![]() |
---|