Kuliner Surabaya
Taste of Asia, Sushi Kebab dan Pad Thai Beri Sensasi Beda di Lidah
Masakan dari Asia yang memakai bahan fresh dan bumbu rempah menjadi andalan Quest Hotel untuk memanjakan lidah warga Surabaya.
Penulis: Sudharma Adi | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Masakan dari Asia yang memakai bahan fresh dan bumbu rempah menjadi andalan Quest Hotel untuk memanjakan lidah warga Surabaya.
Makanya, lewat tema Taste of Asia ini, Quest Hotel menelurkan dua masakan yang berbeda: Sushi Kebab dari Jepang dan Pad Thai dari Thailand.
Asisstant Sales Manager Quest Hotel, Rendy Eka Saputra menjelaskan, dua menu masakan ini memang jadi andalan hotelnya karena mulai digemari masyarakat, baik anak kecil, remaja bahkan orang tua.
"Contohnya seperti sushi, kuliner khas Jepang. Beberapa orang memang belum terbiasa dengan cara penyajian yang mentah. Tapi dengan cara penyajian benar dan berbeda, maka ini bisa jadi makanan alternatif. Begitu juga dengan Pad Thai, dimana bahan dan bumbunya hampir sama dengan masakan lokal," paparnya, Sabtu (4/3/2017).
Untuk Sushi Kebab, konsumen bisa membayar Rp 98 ribu all you can eat. Sedangkan menu Pad Thai, konsumen bisa merasakan cita rasa masakan Thailand itu senilai Rp 38 ribu per orang. Semua menu masakan itu ada di Cristal Café Quest Hotel Surabaya.
Menurut Executive Chef Quest Hotel, Suherman, kedua menu masakan yang dibuatnya termasuk unik. Seperti Sushi Kebab. Nama kebab bukan merupakan masakan dari Timur Tengah. Istilah kebab ini berasal dari barat, dimana masakan itu berbentuk seperti tusukan-tusukan sate.
"Untuk membuat sushi kebab ini, maka dibentuk bulatan kecil nasi. Bulatan nasi ini bisa dilapisi daging ikan tuna, salmon mentah, atau irisan daging alpukat. Bulatan-bulatan nasi ini lalu ditusuk seperti sate, dan siap disajikan," ujarnya.
Sebelum siap disajikan, bulatan-bulatan sushi itu diberi mayonaise untuk memberi rasa pada sushi. Selain itu, sushi kebab ini juga disajikan bersama kecap asin agar rasa asin menambah cita rasa sushi.
"Nasi yang dipakai adalah nasi Jepang. Agar tak terasa tawar, nasi itu kami campur dengan mirin dan mitzukan (cuka), sehingga terasa asam dan kecutnya," paparnya.
Adapun untuk menu Pad Thai, masakan ini menggunakan bahan dari kwetiau yang diolah dengan cita rasa asam manis dan pedas, ditunjang bumbu ala Thailand yang cukup menggoyang lidah.
"Kami memberi cita rasa asam manis pedas. Ini adalah ciri khas masakan Thailand," ujarnya.
Pada penyajian Pad Thai itu, selain menggunakan kwetiau, dia juga mencampur potongan tahu kuning dengan taoge dan kucai. Dia menambahkan irisan wortel, potongan bakso ikan, dan udang. Adapun bumbu yang digunakan adalah saos lombok, saos tiram dan kecap ikan.
"Tampilan Pad Thai berwarna merah kekuningan karena saos lombok dibubuhi sebanyak dua sendok makan. Rasa manis sedikit asam dan pedas jadi ciri khas Pad Thai," katanya.
Saat Surya mencicipi masakan Pad Thai ini, rasa asam dan manis terasa di lidah mesti tak kuat. Begitu juga ketika potongan kwetiau masuk ke dalam mulut, hampir tak terasa rasa pedas di lidah. Rupanya, chef menyesuaikan tingkat kepedasan masakan ini dengan selera orang Indonesia yang tak terlalu suka menu sangat pedas. Meski begitu, masakan Pad Thai ini cukup lengkap komposisinya dan mampu menyeimbangkan antara bahan nabati dan hewani.
Sedangkan pada sushi kebab, rasa segar irisan daging tuna, salmon atau alpukat terasa di lidah. Meski mentah, namun daging tuna atau salmon terasa lembut ketika digigit.
Kunyahan nasi dan irisan daging mentah di mulut tak membuat eneg di perut. Malah sebaliknya, adanya cuka pada nasi membuat rasa segar sedikit manis, sekaligus asam dan asin memberi sensasi berbeda pada lidah.