VIDEO - Menyusuri Hutan Bakau Lewat Jembatan Kayu di Pantai Cemprong Trenggalek

Berwisata ke Pantai Prigi Trenggalek menjadi kurang afdol jika tidak mampir ke Kampung Hutan Mangrove Pantai Pancer Cengkrong. Lihat videonya.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli

Berwisata ke Pantai Prigi Trenggalek menjadi kurang afdol jika tidak mampir ke Kampung Hutan Mangrove Pantai Pancer Cengkrong. Lokasi ini menarik untuk dikunjungi karena menjanjikan pemandangan panorama alam hutan Bakau yang menawan.

Kampung Hutan Mangrove Pantai Cengkrong kini menjadi destinasi wisata yang patut dikunjungi. Saat hari libur dan tanggal merah lokasi ini selalu ramai dengan pengunjung yang membeludak.

Selain menyajikan panorama alam, menyusuri hutan Mangrove sangat mengasyikan. Tak heran mayoritas wisatawan yang datang umumnya anak-anak muda yang ingin berlibur bersama teman-temannya.

Namun pengunjung dewasa juga tak kalah banyak. Karena lokasi wisata ini memang didesain untuk wisata keluarga. Di lokasi ini selain menyusuri jembatan kayu, juga ada gazebo tempat istirahat pengunjung.

Namun sayangnya, jembatan kayu lebarnya hanya satu meter. Sehingga saat pengunjung dari arah yang berlawanan sedang berpapasan kerap terjadi senggolan. Terlebih jika pengunjung membeludak sempat terjadi desak-desakan.

"Asyik juga pemandangannya. Asal tidak hujan kayaknya betah berlama-lama di Hutan Mangrove," ungkap Erlis (25) pengunjung asal Mojokerto.

Erlis bersama anggota rombongannya satu mobil Elf setelah berkunjung ke Pantai Pasir Putih Prigi kemudian beralih ke Kampung Hutan Mangrove. Lokasinya juga cocok untuk tempat selfi atau foto rame-rame satu rombongan. "Seru dan asyik banget," tambahnya.

Sementara Bondan (45) pengunjung asal Kediri mengaku datang ke Kampung Hutan Mangrove karena penasaran setelah melihat foto-foto yang beredar di jejaring facebook. "Lokasinya memang cocok untuk bersantai dan berfoto-foto," tambahnya.

Kampung Hutan Mangrove ini luasnya puluhan hektar lebih. Lokasinya antara pemukiman warga dengan Pantai Cengkrong. Saat air laut pasang, kawasan hutan bakau ini dipenuhi air laut.

Untuk menyusuri kawasan hutan bakau ini dilakukan melalui jembatan kayu yang menghubungkan ke hutan Mangrove. Panjang jembatannya mencapai 900 meter.

Kawasan hutan Mangrove ini juga menjadi ajang edukasi dan pengembangan habitat tanaman bakau Indonesia. Setidaknya sudah ada 17 jenis macam tanaman bakau yang mengisi Kampung Hutan Mangrove Cengkrong.

Untuk masuk hutan Mangrove saat ini pengunjung masih digratiskan. Namun fasilitas pendukung untuk pengunjung seperti MCK, musala telah disiapkan. Termasuk penyewaan payung cukup membayar Rp 3.000.

Sementara dari Kelompok Sadar Wisata Kampung Mangrove telah menyiapkan rute wisata menyusuri hutan Mangrove dengan perahu. Rutenya mulai dari Dermaga Sutho Kuncung, Oro-oro Dhowo, Buntungan, Kedung Bajul, Keduk Bero, Ngeprih, Kerok dan Mbedahan.

Di pintu masuk Kampung Hutan Mangrove Cengkrong juga ada sejumlah koleksi satwa hutan seperti kera ekor panjang dan landak.

Menurut Sigit dari Pokdarwis Kampung Hutan Mangrove, pada hari libur dan tanggal merah pengunjung yang datang bisa mencapai 3.000. "Kalau liburan pengunjungnya memang membeludak, terutama wisatawan lokal," jelasnya.

Kawasan Hutan Mangrove Cengkrong ini mulai dikelola dan dibangun sebagai destinasi wisata sejak 2012. Mulai 2013 sudah banyak pengunjung yang berdatangan.

Hutan Mangrove ini berada di lahan Perhutani dan pengelolaannya dilakukan bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Trenggalek.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved