Berita Pasuruan
Dua Jemaah Umroh yang Tertahan di Jeddah Karena Guyonan Bom Akhirnya Pulang ke Pasuruan
Triningsih Kamsir Warsih (50) dan Umi Widayani Djaswadi (56), jamaah umroh yang sempat ditahan di Jeddah karena berkelakar soal bom akhirnya pulang.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | PASURUAN - Triningsih Kamsir Warsih (50) dan Umi Widayani Djaswadi (56), dua jamaah umroh yang sempat ditahan di Jeddah karena berkelakar soal bom dalam tas di pesawat, akhirnya pulang ke Pasuruan. Kedatangan mereka pun mendpat sambutan gembira dari keluarganya.
Bahkan, sehari sebelum kedatangan mereka, Rabu (22/2/2017) malam, keluarga sudah menggelar acara pengajian. Pengajian ini dilakukan sebagai bentuk syukur keluarga besar atas kepulangan muslimat asal Pasuruan ini.
Walau demikian, secara umum tidak ada persiapan khusus untuk menyambut kepulangan dua jemaah ini.
Berlina Margaretha, anak Triningsih mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk penyambutan kepulangan mama dan tantenya ini.
"Semalam hanya ada pengajian kecil - kecilan saja. Terlepas dari itu, kami tidak ada acara apapun kecuali hanya mengucap syukur yang sebesar - besarnya," katanya.
Hari ini, rencananya dua jemaah ini akan tiba di Pasuruan. Siang tadi, jemaah sudah tiba di Jakarta dan disambut oleh Kementrian Luar Negeri. Saat ini, anak - anak dari dua jemaah ini sedang perjalanan ke Bandara Internasional Juanda untuk menunggu kedatangan dua jemaah ini.
Informasi yang dihimpun Surya, dua jemaah ini terbang dari Jakarta menggunakan pesawat Citilink dengan jadwal penerbangan 15.00 WIB.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus ini dihentikan, setelah pihak Gubernur Arab Saudi menyerahkan kasus ini ke sepenuhnya ke Badan Investigasi dan Penyelidikan Umum (BIPU). Di pihak BIPU, perkara ini sudah dinyatakan nihil dan tidak membahayakan sejak penyelidikan dinyatakan selesai akhir Januari lalu. Selama ini, putusan perkara ini menunggu sikap dari kantor gubernur Arab Saudi.
Pada 31 Desember 2016, satu keluarga yang terdiri dari empat orang asal Pasuruan menjalankan ibadah umroh bersama Sepinggan Travel. Mereka adalah Triningsih Kamsir Warsih (50) warga Dusun Pilangsari, Desa Beji, Kecamatan Beji dan Umi Widayani Djaswadi (56), Lyan Widia (31) dan Mohammad Andono (60) warga Jalan Bendosolo, Desa Pogar, Kecamatan Bangil.
Mereka menjalankan ibadah umroh selama sembilan hari bersama 59 jamaah lainnya yang berangkat menggunakan Sepinggan Travel. 11 Januari 2017 sekitar pukul 18.30, rombongan dijadwalkan pulang ke Indonesia. Namun, sebelum berangkat Umi yang semula duduk bersama Andono mendadak tukar tempat karena ingin duduk bersama Tri.
Saat bersamaan, pramugari membantu Tri yang sedang menata tasnya di kabin. Karena terasa sangat berat, pramugari menanyakan isi tas Tri itu. Umi yang saat itu berada di sebelah Tri, menjawab dengan bahasa indonesia
"Kalau dari Arab ya bawa oleh - oleh, masa bawa bom". Niatan Umi itu hanya ingin bercanda dengan pramugari tersebut.
Hal sepele itu justru jadi bumerang. Pramugari melapor ke kokpit , dan pilot Royal Brunei Airlines langsung menghubungi petugas kemanan dan otoritas bandara. Penerbanangan di delay. Pilot minta ada screening ulang atau pemeriksaan ulang untuk memastikan keberadaan bom itu.
Penumpang diturunkan dan dipindahkan ke ruang tunggu. Di sisi lain, petugas bandara sedang sibuk mencari keberadaan bom yang dikatakan Umi itu. Petugas bandara melalukan pencarian selama 15 jam, dan penerbangan ditunda dalam waktu yang sama. Bahkan, penumpang dibawa ke hotel bandara untuk istirahat.
Triningsih Kamsir Warsih dan Umi Widayani Djaswadi, selanjutnya ditahan kepolisian setempat untuk penyelidikan lebih lanjut atas guyonan bom itu.