Ekonomi dan Bisnis

Tak Hanya Sasar Masyarakat Surabaya, Gunawangsa Juga Targetkan Konsumen Gresik

Gunawangsa Putra Perkasa, melihat potensi yang luar biasa dari konsumen Gresik. Maka, mereka pun bikin aparteman baru untuk konsumen Gresik.

Surabaya.tribunnews.com/Sugiharto
Konsultan teknik & pengembangan, Martinus Suwito, Manager Marketing, Fritz Handoyo, Direktur Gunawangsa Group, Triandy Gunawan dan GM Gunawangsa Grup, Ufuk Saputra berdialog usai melakukan Ground Breaking Apartemen Gunawangsa Gresik, Kamis (9/2/2017). Apartemen pertama ini ditargetkan selesai pembangunannya pada tahun 2019. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sebagai kabupaten penopang kota Surabaya, Gresik terus mendapat perhatian dari banyak pengembang.

Setelah menjamurnya perumahan elite di beberapa tempat, Gresik akan memiliki apartemen di dalam waktu dekat. Adalah Gunawangsa Putra Perkasa, developer yang akan memelopori bisnis hunian elite di kota Pudak tersebut.

Berlokasi di jalan Veteran, Gresik, acara Ground Breaking Ceremony Gunawangsa Gresik Superblok digelar Kamis (9/2/2017).

Acara tersebut dipimpin langsung oleh Triandy Gunawan, Direktur Utama Gunawangsa Putra Perkasa. Bahkan, jajaran pemerintah kabupaten dan unsur muspida juga hadir pada acara yang berlangsung siang hari ini.

Triandy menjelaskan beberapa alasan dipilihnya Gresik sebagai kota kedua setelah Surabaya yang menjadi lokasi pembangunan proyek perusahaannya.

Menurut pria yang akrab dipanggil Andy ini, lokasi Gresik yang berbatasan langsung dengan Surabaya membuat pihaknya kepincut untuk berinvestasi besar di kabupaten seluas 1.191 km persegi ini.

"Gresik adalah satu di antara kabupaten di Jatim yang menjadi penopang kota Surabaya, selain Sidoarjo. Di Sidoarjo, telah banyak pengembang di sana. Sehingga, kami melihat peluang yang lebih besar ada di Kabuapaten Gresik," ujar Andy di hadapan wartawan.

Dekatnya jarak tersebut, menurut Andy, juga akan membuat jarak tempuh di kedua daerah akan menjadi singkat. Sehingga, masyarakat yang yang memiliki mobilitas di Surabaya sekalipun, akan tertarik utuk mencari hunian di kabupaten Gresik.

"Apabila melalui tol, jarak tempuh menuju pusat perbelanjaan di Surabaya hanya tiga puluh menit. Kalau anda bekerja di Surabaya pusat, tak sampai segitu, jauh lebih singkat. Bahkan apabila dibandingkan dengan jarak dari sesama Surabaya sekalipun, misalnya Wiyung yang sering macet," ujarnya.

Selain itu, besarnya Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang diterima masyarakat Gresik juga menjadi pertimbangan lain. Untuk diketahui, Gresik memang menjadi kabupaten dengan UMK kedua tertinggi di Jatim setelah Surabaya. UMK Kabupaten Gresik tahun 2017 sebesar 3.293.506,25.

"Tentu kami juga menyesuaikan dengan target pasar kami. Besarnya gaji yang diterima masyarakat Gresik hampir sama dengan Surabaya," lanjutnya.

Gresik yang juga menjadi kawasan industri sekaligus daerah pelabuhan juga membuat pihaknya optimis dapat menarik peminat di kabupaten ini.
"Gresik merupakan kawasan industri yang terus berkembang," pungkasnya.

Gunawangsa mengeluarkan nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun untuk proyek ini. Namun untuk tahap awal, pihaknya baru akan mengalokasikan sebesar Rp 500 miliar.

"Pada tahap pertama, kami akan membangun empat dari total delapan tower yang nantinya akan berdiri," lanjut Andy.

Keempat tower tersebut, yakni tower A, B, C, dan D, masing-masing memiliki 15 lantai dengan jumlah 215 unit di tiap towernya.

"Untuk tahap pertama, kami menargetkan akan selesai pada 2019," ujarnya.

Di sisi lain, Abdul Hamid, ketua DPRD Gresik pun menyambut baik dengan adanya pembangunan tersebut.

"Ini adalah (apartemen) pertama yang ada di Gresik. Kami optimis bahwa dengan adanya investasi dari swasta, ekonomi masyarakat Gresik akan berpotensi ikut meningkat," ujar Hamid di tempat yang sama.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved