Berita Pasuruan
Tiga Kali Diundur, Nasib Dua Jamaah Umroh yang Ditahan di Jeddah Belum Jelas, Keluarga Kecewa
"Kenapa harus diundur lagi. Kami dari keluarga berharap segera ada keputusan terhadap kasus yang menyeret mama ini," katanykepada Surya (TRIBUNnews.co
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni
SURYA.co.id | PASURUAN - Nasib dua jamaah umroh asal Pasuruan yang ditahan kepolisian Jeddah akibat bercanda soal bom di Bandara Internasional King Abdul Aziz saat di dalam pesawat Royal Brunei Darusalam 11 Januari 2017 lalu semakin terkatung - katung.
Keberadaannya di Jeddah akan semakin lama, mengingat pemeriksaan dua jamaah itu yakni Triningsih Kamsir Warsih (50) warga Dusun Pilangsari, Desa Beji, Kecamatan Beji dan Umi Widayani Djaswadi (56) warga Jalan Bendosolo, Desa Pogar, Kecamatan Bangil belum selesai.
Anak kedua jamaah umroh yang ditahan di Jeddah akibat candaan soal bom Umi Widayani Djaswadi (56) , Berlina Marganita (29) mengaku geregetan dengan keputusan dimundurkannya pemeriksaan terhadap orang tuanya.
"Kenapa harus diundur lagi. Kami dari keluarga berharap segera ada keputusan terhadap kasus yang menyeret mama ini," katanykepada Surya (TRIBUNnews.com Network.
Dia mengatakan, mundurnya penentuan sikap kepolisian terhadap kasus ini bukan pertama kalinya melainkan sudah ketiga kalinya. Pertama, Minggu (15/1/2017) itu mendapatkan informasi dari Lyan Widia, kakanya yang ada di Jeddah untuk mendampingi mamanya itu merupakan pemeriksaan terakhir.
"Minggu katanya sudah ada keputusan. Polisi akan menentukan kasus ini dilanjutkan ke pengadilan atau tidak. Kalau tidak, maka mama saya kan berhak untuk pulang ke Indonesia toh," jelasnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Saat itu, ia mengaku sudah kecewa. Namun, ia mendapatkan informasi bahwa pemeriksaan terakhir akan dilakukan pada Selasa kemarin.
Harapan dan mimpinya untuk segera bertemu dengan mamanya itu kembali ada setelah sempat sirna.
"Saya yakin kalau mama saya dan bu Tri tidak bersalah. Makanya , saya yakin mama akan pulang. Lah, kok dapat kabar katanya pemeriksaan diundur lagi sampai kamis besok," ungkapnya.
Berlina mengaku sempat emosi mendengar kabar ini. Bahkan, pikirannya pun pecah. Ia sudah tiga hari tidak masuk kerja. Sedangkan, masalah yang melibatkan mamanya ini tak kunjung selesai.
"Setidaknya ada kepastian dong, jangan diundur - undur seperti ini. Saya kasihan mama, kasihan kondisi mental dan psikisnya disana," jelasnya.
Ia beharap, pemerintah Indonesia dapat membantu memulangkan mamanya dan bu Tri ke Indonesia. Ia ingin segera kembali berkumpul dengan mamanya.
Ia menyebut, mamamnya ini tidak bersalah dan tidak membawa bom di dalam tasnya.
"Tolong, mohon bantuannya. Kalau semisal tidak ada bukti, segera kasih kepastian agar mama saya bisa segera pulang," pungkasnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA