Berit Gresik

Dalam Perbaikan, Kendaraan Besar, termasuk Bus Dilarang Melintas Jalur Pantura Gresik-Lamongan

Bupati Sambari me-warning sejumlah perusahaan yang memiliki kendaraan besar untuk tidak melintas di sana, trmasuk truk, trailer,dan bus ukuran beesar.

Penulis: M Taufik | Editor: Parmin
surya/m taufik
DIPORTAL - Jalur Pantura Gresik-Lamongan dipasang portal, kendaraan besar dilarang masuk karena jalur tersebut dalam perbaikan, Selasa (10/1/2017). 

SURYA.co.id | GRESIK - Kendaraan besar dengan kapasitas di atas 10 ton dilarang melintas di jalur Pantura Gresik. Utamanya, di jalan daendles penghubung Gresik-Lamongan di wilayah Utara.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto telah me-warning sejumlah perusahaan yang memiliki kendaraan besar untuk tidak melintas di sana. Termasuk truk, trailer, bus ukuran besar dan sebagainya.

"Untuk mendukung proses perbaikan jalan yang sedang berlangsung, kendaraan besar sementara tidak boleh melintas," ungkap Bupati Sambari, Selasa (10/1/2017).

Dalam upayanya membatasi kendaraan besar yang lalu lalang di jalan ini, Pemkab Gresik telah memasang portal di dua titik utama jalur tersebut. Dengan adanya portal ini, hanya kendaraan ukuran kecil dan sedang yang bisa melintas.

Dua portal itu dipasang di Desa Sembayat dan Desa Banyuwangi, semua berada di Kecamatan Manyar, Gresik.
"Dengan portal yang terpasang itu, diharapkan proses perbaikan jalan bisa lancar dan cepat selesai," kata Kabag Humas Pemkab Gresik, Suyono.

Perbaikan jalan yang sedang dikerjakan adalah proses tambal sulam terhadap lubang-lubang jalan yang panjangnya mencapai kisaran 2,5 kilometer. Targetnya, proses perbaikan ini bisa tuntas selama 20 hari.

Dengan adanya portal ini, disebut bahwa pelaksanaan perbaikan berjalan lancar.

“Saat ini juga diberlakukan jalur buka tutup pada separuh jalur sepanjang 100 meter. Dengan berkurangnya volume kendaraan, maka hampir tidak dijumpai kemacetan panjang. Petugas proyek yang dibantu masyarakat sekitar ikut mengatur pelakasaan buka tutup jalan tersebut," papar Suyono.

Pantauan di lapangan, sejak portal ini dipasang, volume jalur Pantura yang banyak dikeluhkan itu memang terlihat berkurang.

Seperti Selasa siang, tak ada lagi kendaraan besar melintas di sana, termasuk bus-bus rombongan peziarah dan wisata yang biasanya melintas di sana juga mulai mengambil jalur lain.

Bus dari dan menuju kompleks makam Sunan Drajad di Lamongan, misalnya, sejak ada portal ini, sekarang memilih melintasi jalur Duduk Sampean. Demikian halnya kendaraan besar lain.

Melihat kondisi itu, sejumlah masyarakat mengaku lega. Dengan adanya pembatasan kendaraan, volume jalan berkurang dan relatif tidak macet seperti sebelumnya.

"Sekarang lebih nyaman melintas," kata Abdul Majid, seorang pengendara motor yang melintas di Manyar.

Malah, warga Manyar ini berharap portal dipasang selamanya. Supaya kenyamanan dan keamanan berkendara bisa terus dirasakan.

“Biasanya saya was-was saat melintas di jalan ini. Di jalan harus melintas di antara kendaraan besar, sementara di pinggir jalannya tidak mungkin dilewati kerena banyak lubang," akunya.

Selain warga yang merasa lebih nyaman, adanya pembatasan kendaraan ini juga dirasa cukup bermanfaat terhadap proyek perbaikan jalan yang berlangsung.

Pekerja bisa lebih leluasa, dan jalan yang baru diperbaiki tidak langsung kembali rusak karena dilintasi kendaraan berat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved