Berita Surabaya

Surabaya Perlu Mall Khusus Gadget dan IT di Kawasan Barat, Timur dan Utara

PUSAT GADGET DAN IT. Di utara dan timur, sebenarnya sudah ada Hi-Tech Mall tapi lebih ke produk Teknologi Informasi.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yuli
google street view
World Trade Center (WTC) Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - World Trade Center (WTC) Surabaya yang identik dengan sebagai sentra penjualan gadget di Surabaya selain Plaza Marina, menambah area baru.

Tak tanggung-tanggung, areal yang dibangun berupa gedung baru enam lantai dengan konsep yang lebih besar dan baik dibanding WTC yang sudah ada saat ini.

Pengamat teknologi dan pasar gadget Surabaya, Herry Setiadi Wibowo atau yang biasa disapa Koh Herry, mengatakan, pengembangan WTC cukup baik.

"Karena saat ini dengan dua mal yang ada sudah cukup. Memang yang perlu dikembangkan adalah penambahan fasilitas dan kenyamanan bagi tenant maupun konsumen, baik retail maupun grosir, karena saat ini pasar gadget Surabaya tidak lagi hanya end user," jelas Koh Herry.

Pria yang biasa menyebut dirinya dengan Herry SW atau HSW ini, mengaku, mal gadget di Surabaya seharusnya bisa dikembangkan sesuai kawasan.

Bila WTC saat ini sudah berada di kawasan tengah Kota Surabaya, kemudian Plaza Marina di kawasan Surabaya Selatan, yang diperlukan adalah mal gadget di wilayah barat, timur, dan utara.

Di wilayah utara dan timur, sebenarnya sudah ada Hi-Tech Mall. Tapi Hi-Tech Mall lebih ke produk teknologi informasi. 

"Kalau dibuat per kawasan, mungkin bisa lebih nyaman, karena tidak terkumpul di satu titik saja, tapi bisa tersebar dan memberi imbas daerah sekitarnya untuk berkembang juga," ungkapnya.

Namun, menurut Prof Johan Silas, pengamat tata kota ITS Surabaya, warga Surabaya masih banyak yang memiliki keinginan untuk menikmati daerah dari Surabaya Timur ke Surabaya Barat dan sebaliknya.

"Karena Surabaya meski sudah macet, tidak separah Jakarta. Bagi anak-anak muda yang rumahnya di Surabaya Timur ingin jalan-jalan ke Surabaya Barat masih bisa dan senang-senang saja," jelasnya di sela kegiatan diskusi yang digelar Senin (28/11/2016).

Sementara itu, Direktur Utama WTC, Sonni Triandalarso, Selasa (29/11/2016), menggelar topping off gedung baru yang menjadi pengembangan dari WTC lama.

Didampingi General Manager, Budiarto W Hadipraja, pengembangan gedung baru itu ditarget bisa operasional atau soft Opening mulai akhir Desember 2016 atau awal Januari 2017 mendatang.

"Dengan topping off ini, tenant-tenant gadget yang sudah mendaftar, sudah ikut melakukan persiapan. Karena okupansi sudah sekitar 80 persen," jelas Sonni, usai melakukan topping off gedung yang disiapkan sebagai areal gadget lifestyle itu.

Sekitar 20 persen areal yang masih disisakan, pihaknya masih menunggu perkembangan terakhir. Menurut Sonni, saat ini sedang trend areal co-working open space atau areal kerja terbuka secara komunal.

"Selain itu, ke 20 persen areal ini juga punya nilai tinggi untuk dimanfaatkan sebagai areal pameran atau disewa oleh tenant lain. Kami masih menunggu," lanjut Sonni.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved