Citizen Reporter
Memoles Layanan Wisata Gili Labak
wisata Gili Labak di Madura moncer di tahun ini, butuh nilai dan layanan plus agar wisatawan kian terkesan di surga wisata Madura ini...
Reportase : Riris Aditia Ningrum
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura
PENGABDIAN masyarakat (abdimas) menjadi agenda rutin tahunan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kegiatan ini fokus untuk membuka akses dan keterbukaan informasi publik melalui media, dengan sasaran utama warga kepulauan.
Tema-tema yang diangkat tak jauh dari dunia komunikasi. Mulai dari fotografi, pelatihan jurnalistik warga, keterbukaan informasi publik, hingga media komunitas dan pembuatan film.
Mengangkat tema Public Service Communication for Tourism, tahun 2016 ini abdimas dilaksanakan 11-12 November di Pulau Gili Labak. Wisata kawasan ini menawarkan spot-spot bawah laut menarik untuk arena snorkeling.
Pemandangan di daratan tak kalah indah. Pohon-pohon cemara dan terumbu karang di sekitar pantai dapat dijadikan obyek selfie yang elok.
Surokim, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UTM melihat perlunya pengembangan wisata Gili Labak dalam beberapa hal. “Tahun ini wisata Gili Labak lumayan populer. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan wisata tersebut. Salah satunya fungsi pelayanan masyarakat setempat. Karena itulah, tujuan abdimas kali ini yaitu membekali masyarakat agar dapat menjadi penerima turis yang baik dan memiliki pelayanan prima,” paparnya.
Aktivitas melibatkan remaja, pemuda, serta Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Gili Labak lewat media penyuluhan pelayanan prima bidang pariwisata serta penerbitan buku marketing online di bidang pariwisata.
Antusiasme warga Gili Labak lumayan tinggi. Mereka bahkan meminta diajari teknik fotografi dan pembuatan film.
“Awalnya, kami ingin menanamkan prinsip dasar pelayanan wisata berkelanjutan dan mengajak warga mengoptimalkam penggunaan media online sebagai alternatif citizen reporter. Tak ada rencana materi fotografi dan pembuatan film. Tapi, masyarakat sendiri yang tiba-tiba minta diajari. Kami pun langsung mengajarkan cara-caranya,” ujarnya.
“Biar bisa bantu wisatawan yang minta foto atau video, kata warga di sana,” tiru Surokim.
Ke depan, Surokim mengatakan, bersama dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi UTM akan menyambangi pulau-pulau kecil lainnya di sekitar Madura untuk melaksanakan abdimas.