Berita Kampus Surabaya

Generasi Emas Wajib Miliki Perubahan Pola Pikir seperti ini

Rektor IEU, Haryani Setyarini mengungkapkan dalam segi pendidikan menyiapkan generasi emas ini dibutuhkan karakter pengetahuan dan kemampuannya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
surya/sulvi sofiana
Ivy Lau Ee Nee , Principal SeGi University College Serawak, Malaysia memberikan materi di hadapan ratusan mahasiswa lintas universitas dan siswa dalam An lnternational Enterpreunership Education Conference di Spazio Hall, Rabu (23/11/2016). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Perubahan pola pikir dibutuhkan untuk menciptakan wirausaha pada generasi emas.

Hal ini mulai dirintis International Business School (IEU) Surabaya dengan menciptakan lulusannya berorientasi lapangan pekerjaan.

Salah satu upaya mengubah pola pikir ini juga dilakukan dalam An lnternational Enterpreunership Education Conference di Spazio Hall, Rabu (23/11/2016).

Rektor IEU, Haryani Setyarini mengungkapkan dalam segi pendidikan menyiapkan generasi emas ini dibutuhkan karakter pengetahuan dan kemampuannya.

Jadi bukan hanya belajar teks tetapi juga dibutuhkan keahlian.

“Generasi emas itu tidak dibentuk dalam waktu singkat. Visinya sampai 30 tahun kedepan, jadi sejak dini elemen bangsa harus mendukung satu sama lain. Perhatian juga harus fokus untuk tanggung jawab bersama,”paparnya dalam memberikan materi di hadapan ratusan mahasiswa lintas universitas dan siswa.

Peranan bersama ini harus dilakukan oleh pemerintah, industri, media dan pemegang kepentingan lainnya.

Selain itu ia juga menegaskan pendidikan bagi calon wirausaha tidak hanya bisa dilakukan di luar negeri.

Tetapi banyak juga lembaga yang mengembangkan pola pendidikan pada arah wirausaha di dalam negeri.

“Biasanya yang sudah punya pola pikir wirausaha malah milih kuliah di luar ngeri. Kan malah menambah pendapatan di luar negeri, padahal sama saja dengan di Indonesia,” tegasnya.

Pemateri lainnya, Ivy Lau Ee Nee , Principal SeGi University College Serawak, Malaysia mengungkap hal penting harus bisa dilakukan pengusaha adalah public speaking.

Sebab, tanpa keahlian berbicara dengan orang, maka setiap ide usaha tidak akan bisa disampaikan dengan benar.

“Sebagai pengusaha harus mencari tahu jati dirinya. Harus berani mengambil kesempatan dan mengungkapkan hal-hal kecil dalam pikiran. Bayangkan kalau bicaranya kepotong-potong nggak lancar pasti nggak seru,” lanjutnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved