Berita Sumenep
Bandara Trunojoyo Siap Disinggahi ATR 72, hanya Tinggal Menunggu Penyelesaian ini
‘’Tetapi untuk merealisasikan pesawat komersil sejenis ATR 72 dengan 70 kapasitas penumpang, masih menunggu penyelesaian pagar seluruh kawasan."
SURYA.co.id | SUMENEP - Sesuai jadwal proyek perpanjangan runway atau landasan pacu Bandara Trunojoyo Sumenep yang pengerjaannya sejak awal April 2016 lalu, akhirnya pada akhir September 2016 telah selesai.
Panjang runway yang sebelumnya hanya 1.120 meter dengan lebar 23 meter, kini telah mencapai panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter.
Selain perpanjangan landasan pacu, fasilitas lain yang juga telah selesai dikerjakan yakni pembuatan apron atau pelataran pesawat seluas 80 meter x 75 meter.
Saat ini hanya tinggal pagar bandara yang belum semuanya selesai karena terkendala pembebasan lahan pagar bandara yang saat ini masih dalam upaya Pemkab Sumenep.
‘’Tetapi untuk merealisasikan adanya pesawat komersil sejenis ATR 72 dengan 70 kapasitas penumpang, masih menunggu penyelesaian pagar seluruh kawasan bandara,’’ ujar Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo, Kamis (29/9/2016).
Dikatakan, sesuai data di Bandara Trunojoyo Sumenep, untuk seluruh pagar bandara, termasuk di sekitar ujung pendaratan runway 12 membutuhkan lahan seluas 5,18 hektare, khususnya di sisi kanan dan kiri bandara, termasuk di ujung landasan.
‘’ Kami berharap lahan tersebut segera dibebaskan dan kita segera selesaikan pemagarannya, sehingga bandara ini sudah bisa disinggahi pesawat komersil,’’ lanjutnya.
Untuk selanjutnya, imbuh Wahyu, pihaknya akan segera menyampaikan hasil pengerjaan proyek perpanjangan runway tersebut. Karena kendatipun Bandara Trunojoyo sudah selesai semua, tetapi untuk penggunaannya masih menunggu hasil verifikasi teknis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI di Jakarta.
‘’ Sebelum selesai diverifikasi oleh Kemenhub RI, maka landasan pacu sepanjang 1.600 dengan lebar 30 meter itupun tidak boleh dimanfaatkan operasional penerbangan. Karena itu, selain landasan juga fasilitas lain termasuk pagar harus selesai dan kemudian harus diverifikasi,’’ lanjutnya.
Saat ini Bandara Trunojoyo Sumenep telah dimanfaatkan untuk penerbangan pesawat perintis oleh PT Airfast Indonesia yang menggunakan pesawat jenis Twin Otter berkapasitas 15 penumpang. Selain itu juga digunakan sekolah pilot dari Merpati Pilot School (MPS), Trans Asia Pacific Aviation Training (TAPAT) Pilot School, Balai Pendidikan Pelatihan Penerbangan (BP3) Banyuwangi, dan Global Aviation School.
Di Lain pihak, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Hadie Soetarto mengaku kalau selama ini Pemkab telah menyediakan dana untuk kebutuhan pagar di kanan dan kiri bandara serta di sekitar ujung landasan pacu pesawat. Hanya saja, saat ini masih ada proses negosiasi dengan pemilik tanah tersebut.
‘’ Sejak awal kita memang telah menyediakan anggaran untuk pelepasan tanah-tanah tersebut. Namun masih ada kesepahaman dengan pemilik tanah, khususnya diujung barat landasan pacu,’’ kata Hadie Soetarto.
Terungkap, Penyebab Terbakarnya Ruang Kantin KM Sabuk Nusantara 91 di Masalembu Sumenep |
![]() |
---|
Kronologi Kapal KM Sabuk Nusantara 91 Terbakar di Pulau Masalembu Sumenep, Satu Orang Meninggal |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkumham Jatim Berencana Buka Unit Layanan Paspor di Bandara Trunojoyo Sumenep |
![]() |
---|
Ditolak 3 Kabupaten di Jatim, Konser Langit Bersama Ustaz Hanan Attaki Akan Digelar di Sumenep |
![]() |
---|
Anak Kiai di Madura Tersangka Pencabulan Bocah 11 Tahun, Polres Sumenep Ungkap Modus dan Sosoknya |
![]() |
---|