Finansial

Bisnis Internet Service Provider Makin Ketat, D-Net Merambah Sektor Keuangan

Ini dilakukan untuk menyikapi makin ketatnya persaingan dalam bisnis penyediaan internet service provider (ISP).

Penulis: Mujib Anwar | Editor: Yuli
mujib anwar
Operations Manager D-Net Ida Bagus Dharma (kiri) bersama pejabat dari Microsoft, Rabu (28/9/2016) di Hotel Bumi, Surabaya, usai menandatangani kerjasama layanan internet D-Net dan Microsoft Office 365 untuk dunia pendidikan. 

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Duta Wibawa Putra (D-Net) mulai memperluas pasar dengan merambah sektor keuangan.

Ini dilakukan untuk menyikapi makin ketatnya persaingan dalam bisnis penyediaan internet service provider (ISP).

Operations Manager D-Net Ida Bagus Dharma mengatakan, pihaknya merambah sektor keuangan karena ceruk bisnis sektor ini dinilai cukup prospektif seiring dengan perkembangan teknologi informasi.

Namun karena yang dijual adalah jasa, kualitas dan layanan benar-benar dikedepankan agar produk yang ditawarkan diterima pasar.

"Upaya tersebut berhasil dengan dipercayanya D-Net untuk meng-handle koneksi BCA Finance dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemkab Jombang," ujarnya, Rabu (28/9/2016).

Untuk BCA Finance ada 17 titik di seluruh Indonesia yang server dan koneksinya menggunakan jasa D-Net untuk menyambungkan dengan kanal yang ada di BCA pusat di Jakarta. Seperti titik di Kalimantan, Solo, Bali, dan Batam.

"Untuk Jatim, titik yang kita handle adalah Malang, Jember, dan Madiun," jelasnya.

Sedangkan untuk BPR Jombang, D-Net, kata Ida Bagus bertanggungjawab terhadap koneksi jaringan 16 titik kantor anak cabang di kecamatan dengan kantor pusat BPR di Jombang Kota.

"Ini jadi bukti bahwa, sebagai ISP pertama di Jatim D-Net tetap eksis dan diperhitungkan," tegasnya.

Selain BCA Finance dan BPR Jombang, pihaknya, kata Ida Bagus juga sudah mencapai kesepakatan untuk memegang jaringan BPR di Boyolali.

"Dengan banyaknya sektor keuangan yang percaya pada D-Net, membuat kita makin optimis bermain di sektor keuangan. Meski pelanggannya saat masih 10 persen saja," imbuhnya.

Saat ini, 70 persen atau mayoritas pelanggan D-net masih didominasi manufacturing, seperti kawasan industri SIER, PIER, dan Ngoro Induatrial Estate. Lalu 20 persennya sektor pendidikan, dan sektor keuangan hanya 10 persen saja.

"Di luar tiga sektor itu, peluang sektor lain juga tetap terbuka luas,” ucapnya.

Khusus pendidikan, untuk memperkuat penetrasi di sektor ini, pihaknya, kata Ida Bagus, menggandeng Microsoft, dengan menandatangani kerjasama layanan internet D-Net dan Microsoft Office 365 untuk dunia pendidikan.

Mulai untuk eksplorasi materi pembelajaran berkualitas seperti literatur, jurnal, dan buku, hingga membangun forum-forum diskusi ilmiah. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved