Berita Kampus Surabaya

Tim Spektronics ITS Surabaya Kembali Harumkan Nama Indonesia

Pada race pertama, Spektronics 12 berhasil menempuh jarak 8,2 meter dengan beban mobil 300 ml.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Yuli
Spektronics ITS Surabaya
Tim Spektronics ITS Surabaya saat menerima penghargaan juara 1 dan juara dua ajang Chem-E-Car, Adelaide, Australia, Selasa (27/9/2016). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Tim Spektronics ITS Surabaya yang berlaga di ajang Chem-E-Car di Universitas Adelaide, Australia membawa kabar gembira, Selasa (27/9/2016).

Mereka mengirim pesan singkat kepada pihak kampus bahwa dua prototipe mereka telah memperoleh juara satu dan juara dua.

"Spektronics 11, bahan bakar Aluminium Air Battery mendapatkan satu Place Race dan Spektronics 12 bahan bakar CaO (Kapur Tohor) dan CO2 (Dry Ice) dan mesin TEG (Thermo Electric Generator), mendapatkan penghargaan Best Economical Car in Chem E Car Indonesia 2016," ungkap Humas ITS, Meilania.

Pada perlombaan, melalui pesan singkat, Tim Spektronics menjelaskan pada protipe Spektronics 12, unggul dalam race competition yang mengadu ketepatan mobil untuk melaju pada jarak tertentu dengan beban tertentu.

Mobil ini hanya memiliki tingkat error 0,1 cm dalam dua race yg dilombakan. Pada race pertama, Spektronics 12 berhasil menempuh jarak 8,2 meter dengan beban mobil 300 ml.

"Jarak tersebut tepat dengan ketentuan panitia, sehingga tingkat error kami 0 cm," jelas Ryan Nurisal, manajer tim Spektronics ITS, melalui pesan tertulis dari lokasi lomba di Convention Center, Adelaide, Australia.

Sedangkan pada race kedua, dengan jarak tempuh 5 meter dan beban mobil 500 ml, Spektronics 12 mencetak tingkat error 0,1 cm.

Walau sedikit meleset, hasil ini ternyata masih jauh mengungguli para lawannya yang rata-rata memilik total tingkat error lebih dari 4 cm.

Angka tersebut mengantarkan Spektronics 12 sebagai juara pertama race competition, mengungguli para lawannya dari berbagai Negara antara lain Malaysia, New Zealand, Polandia, Iran, Australia, dan Indonesia.

Sementara Spektronics 11 tak dapat diremehkan dengan menorehkan total tingkat error 1,7 cm. Meski tak masuk tiga besar, Spektronics 12 menduduki peringkat ke empat pada race competition, ujar mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ITS ini.

its

Meski tak berhasil meraih gelar juara pada race competition, Spektronics 11, tetap berhasil membawa prestasi dengan keluar sebagai juara ketiga dalam kompetisi poster. Pada kategori ini, keunggulan mobil diuji berdasarkan data yang disajikan dalam poster dan presentasi anggota tim di hadapan para juri.

"Spektronics 11 yang mengusung konsep alumunium air battery menggunakan mekanisme stopping hidrogen peroksida dengan katalis besi(III) klorida. Keunggulan Spektronics 11 adalah karena bahan bakarnya oksigen, jadi tidak perlu repot mencari karena bahannya tersedia di alam. Reaksinya juga tergolong sangat stabil dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi," jelas Ryan.

Tim Spektronics ITS berencana akan kembali ke tanah air dan tiba di Surabaya pada Jumat, (30/9/2016) pagi. 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved