PON XIX Jabar 2016
PON XIX Jabar Banyak Kasus, Menpora Gerah lalu ini yang Diminta
Nahrowi meminta agar PB PON memantau langsung terkait cabang olahra yang banyak menimbulkan protes.
Penulis: Benni Indo | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID, BANDUNG – Banyaknya kasus yang terjadi pada PON XIX Jabar 2016 membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) gerah. Ia pun segera menginstruksikan kepada pengurus besar (PB) pekan olahraga nasional (PON) untuk mengevaluasi persoalan yang terjadi supaya tidak melebar.
Nahrowi meminta agar PB PON memantau langsung terkait cabang olahra yang banyak menimbulkan protes.
Selama PON XIX Jabar 2016, banyak terjadi protes seperti pada cabor judo, wushu, berkuda, polo air dan terbaru loncat indah yang berlangsung di Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Lebih lanjut pihak Kementrian pun terus melakukan evaluasi setiap penyelenggaraan dan pertandingan yang dilaksanakan.
"Sejauh penyelenggaraan PON berjalan lancar dan baik. Namun media dan sosial media sangat sensitif terhadap hal-hal kecil, sehingga perlu didorong agar PON XIX Jabar 2016 ini dapat menciptakan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat nasional," kata Imam Nahrowi saat melakukan konferensi pers di Media Center Utama PON XIX Jabar 2016, di Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat (23/9/2016).
Imam Nahrowi mengajak masyarakat khususnya yang terlibat langsung dalam PON XIX Jabar 2016 menyudahi sentimen negatif tentang penyelenggaraan PON.
Seharusnya, menurut Nahrowi, ajang menjadi peluang bagi Indonesia untuk menciptakan atlet kelas internasional. Nantinya, para atlet akan membawa harum nama Indonesia di kancah dunia.
“Mari kita sudahi. Sudahi yang namanya pernyataan PON kacau atau yang lainnya. Ini buat Indonesia menghasilkan prestasi yang lebih baik. Kementerian akan memantau setiap saat," kata Nahrowi.
"Tujuan dari PON adalah menghasilkan atlet dan prestasi yang lebih baik di tingkat dunia," tambahnya.
Menpora Bidik Atlet Pelatnas
PON XIX Jabar 2016 menjadi ajang pembuktian diri bagi atlet. Pasalnya, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga kini tengah melakukan seleksi sebagai persiapan Asian Games dan Olimpiade Tokyo 2018.
Imam Nahrowi menegaskan jika pihaknya kini tengah berkonsentrasi menjaring atlet perorangan atau beregu yang mendapatkan medali emas untuk masuk ke Pelatnas.
Pelatnas ini merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Rencananya para atlet akan di persiapkan untuk maju ke multieven internasional sebelum terjun di Asian Games dan Olimpiade Tokyo 2018.
“Saat ini kami bukan hanya mencari bibit muda untuk kita kembangkan ke tingkat nasional dan internasional namun kita sedang mempersiapkan para atlet yang meraih medali emas untuk bisa masuk pelatnas,” ungkap pria asal Bangkalan, Madura.