Berita Kediri

VIDEO - Sinden Cilik dari Kediri Makin Populer, Idolanya Syahrini dan Soimah

VIDEO - Niken mengaku sudah mantap untuk menjadi sinden melanjutkan darah seni ayahnya. "Menjadi sinden juga untuk melestarikan budaya," ungkapnya.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli

SURYA.co.id | KEDIRI - Sejak kecil Dimas Niken Salindri sudah bercita-cita untuk menjadi pesinden. Apalagi Niken punya darah seni dari ayahnya yang juga berprofesi sebagai dalang, Ki Degleng Gondosupono.

Untuk menggapai cita-citanya, Niken sejak TK nol kecil malahan sudah mulai berlatih sendiri untuk menjadi sinden.

Sudah banyak tembang dan lagu langgam yang dikuasainya untuk menunjang penampilannya sebagai sinden.

Cara berlatih Niken juga dilakukan secara otodidak dengan melihat rekaman di TV dan kaset. Kemudian Niken menirukan gaya menyanyi artis yang lagunya dinyanyikan.

Niken lahir 29 Juni 2008 dari pasangan Ki Degleng Gondosupono - Wiwin Arumita, saat ini masih duduk di bangku kelas 2 SDN Burengan 2 Kota Kediri.

Namun Niken sudah mulai tampil di depan umum saat pentas bersama ayahnya. "Pertama kali tampil dua tahun lalu bersama ayah," ungkapnya.

Rupanya penampilan perdananya membuat Niken kembali ingin manggung lagi. Sehingga bocah ini semakin giat berlatih olah vokal, tari dan belajar melawak.

"Saya ngefans banget sama penyanyi Sahrini dan sinden Soimah. Keduanya artis idola saya," ungkap Dimas Niken Salindri kepada reporter SURYA.co.id, Didik Mashudi, di rumahnya, Selasa (16/8/2016).

Niken mengaku belum pernah melihat penampilan langsung kedua artis idolanya itu. Namun rekaman lagu-lagu dan gaya menyanyi kedua artis itu sudah sering diputarnya.

Arena latihan Niken juga berlangsung di ruang tamu rumahnya. TV ukuran besar dan seperangkat VCD selama ini menjadi tempat berlatih secara mandiri dan otodidak.

"Aku biasa latihan sendiri di rumah dengan melihat kaset. Setelah itu saya menirukan menyanyi," ungkapnya.

Karena jadwal pentasnya sangat padat, Niken mengaku harus mengatur waktu untuk belajar dan persiapan pentas.

Apalagi jika pentas di luar kota terkadang sampai rumah sudah pagi langsung masuk sekolah.

Untuk menambah ketrampilan, Niken juga mengikuti kegiatan ekstra kurikuler karawitan dan berlatih vokal yang diajarkan di sekolahnya SDN Burengan 2, Kota Kediri.

Nama Niken semakin banyak dikenal masyarakat dan pecinta wayang karena penampilannya juga direkam serta dapat diunduh di YouTube. Salah satunya seperti terlihat dalam video di atas.

Penampilannya yang imut, lucu dan menggemaskan membuat rekaman penampilan Niken banyak diunduh masyarakat. Malahan Niken telah membuat rekaman sendiri penampilannya saat manggung.

Untuk rekaman pentasnya, ada pengusaha rekaman dari Nganjuk yang biasa merekam aksi panggungnya sekaligus mengunggah ke YouTube.

Sinden cilik ini juga tampil seperti sinden dewasa lainnya, sejak dari awal hingga dini hari pentas wayang kulit.

Namun biasanya, setelah acara Limbuk - Cangik atau banyolan, Niken sudah pamit pulang dahulu.

Selain belajar menyanyi dan menari, Niken juga belajar untuk tampil melucu dengan pelawak yang menjadi bintang tamu.

Resep untuk melucu ini kata Niken, harus "setelan" dengan lawan main baik dalang atau bintang tamu lawak lainnya. "Kalau sudah di panggung biasanya kami saling bersahutan," ungkapnya.

Niken mengaku sudah mantap untuk menjadi sinden melanjutkan darah seni ayahnya. "Menjadi sinden juga untuk melestarikan budaya," ungkapnya.

Karena namanya semakin terkenal, job manggung Niken juga semakin padat. Bahkan untuk bulan-bulan tertentu hampir setiap hari ada job manggung.

berita kediri sinden cilik video

Bulan Agustus - September tahun ini malahan jadwalnya juga sudah penuh. Pihak pengundang malahan sudah memberinya uang panjar untuk penampilannya.

Sebagai sinden cilik yang sudah mulai kebanjiran order, Niken mengaku masih harus belajar banyak untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang seni. "Saya harus belajar lagi dengan berlatih vokal, menari dan berlatih melawak," ungkapnya.

Sementara Ny Wiwin Arumita, ibunda Niken menuturkan, anaknya selama ini belajar secara mandiri dan otodidak. "Anaknya verlatih sendiri dengan melihat rekaman, kemudian menirukannya," ungkapnya.

Wiwin harus mengatur jadwal belajar, istirahat dan pentas putrinya dengan selektif dan ketat. "Karena anaknya masih sekolah undangan pentas di luar banyak yang kami tolak. Apalagi kalau pagi harus masuk sekolah," ungkapnya.

Tarif setiap kali pentas Niken juga sudah lumayan besar untuk ukuran sinden cilik. Karena untuk job di dalam kota dan seputaran Kediri berkisar Rp 1 jutaan. Sedangkan untuk job pentas di luar kota sudah mencapai Rp 3,5 juta.

Malahan jadwal pentas bulan Agustus dan September juga sudah penuh. Niken bakal berduet dengan sejumlah dalang seperti Ki Sun Gondrong, Ki Sukron Suwondo dan ayahnya sendiri Ki Degleng Gondosupono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved