Berita Ekonomi Bisnis
KPPU Awasi Kemitraan Inti Plasma agar Untungkan Kedua Belah Pihak
Sosialisasi terhadap pengusaha ternak ayam ras ini dilakukan bersamaan dengan dikeluarkannya peraturan KPPU terkait inti plasma.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Perwakilan Daerah Surabaya, melakukan sosialisasi terkait kemitraan inti plasma, Kamis (4/8/2016).
Sosialisasi terhadap pengusaha ternak ayam ras ini dilakukan bersamaan dengan dikeluarkannya peraturan KPPU terkait inti plasma.
Dalam acara Diseminasi Prinsip Perjanjian Pola Inti Plasma Bidang Usaha Peternakan Ayam Ras ini, KPPU mengingatkan pentingnya perjanjian hitam di atas putih antara inti dan plasma.
“Selama ini polanya hanya kepercayaan. Mereka saling percaya, ya sudah jalan kemitraannya. Dari sana sering kali terjadi banyak masalah yang tidak menguntungkan plasma,” kata Dr Sukarni SH MH, Komisioner KPPU.
Selama ini, permasalahannya yang muncul biasanya adanya pengambilalihan baik saham, aset dari plasma serta adanya pengendalian dari inti untuk mengambil keputusan dilakukan secara sepihak sehingga posisi plasma semakin tidak memiliki daya tawar yang tinggi. Mereka semakin tergencet.
“Setelah ada peraturan KPPU itu, sudah masalah itu tdiak boleh terulang lagi. Kita harus benar-benar mengawasi agar masalah itu tidak terjadi. Jika tidak akan ada sanksi yang akan diperoleh mulai terguran hingga proses hukum di pengadilan,” tambah Sukarni.
Pihak KPPU sendiri memang mulai melakukan sosialisasi masalah ini bagi kalangan yang terlibat dalam peternakan ayam ras. Karena kemitraan dalam bidang ini sangat besar. Dalam satu inti cukup banyak membawahi plasma. Bisa-bisa satu inti membawahi 20 plasma.
“Ini tidak main-main, sangat banyak jumlahnya,” tandasnya.
Selain itu, jumlah peternah ayam ras ini sangat banyak dengan nilai kapitalisasi yang sangat besar. Namun, Inti dalam bidang ini hanya beberapa perusahaan besar saja.
“Ada beberapa perusahaan pakan ternak yang selama ini menjadi Inti dengan membawahi banyak plasma,” tuturnya.
Dalam hal ini, Inti harus bisa melakukan pembinaan yang baik terhadap plasma yang ada di bawahnya.
Inti tidak boleh mendapatkan keuntungan sepihak tanpa memikirkan kondisi plasma. Karena sebenarnya dari program kemitraan ini, Inti harus bisa membina Plasma untuk bisa menjadi mandiri.
“Dalam bidang peternakan ayam ini, adanya bidang usaha yang sangat strategis. Ayam itu menjadi salah satu dari 11 bahan pokok utama. Dan masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ayam dibanding daging karena harga ayam jauh lebih murah dibanding daging sapi,” tukasnya.
Namun, sampai sekarang, KPPU sendiri masih belum memiliki data yang pasti, berapa jumlah kemitraan Inti Plasma untuk peternakan ayam ras yang ada di Jawa Timur.
Dalam waktu dekat, KPPU akan mencari data passti sehingga bisa ter-record dengan baik.
Malaysia Dorong Perkembangan Dagang dengan Jatim lewat Misi Percepatan Ekspor secara Hybrid |
![]() |
---|
Alasan Yamaha Gear 125 Cocok buat Milenial, Desain Fresh hingga Bisa Charger Hp |
![]() |
---|
Target Penjualan PWON Rp 1,4 Triliun Tak Terpengaruh PPKM Darurat |
![]() |
---|
BSB Ganti Nama Jadi Bank KB Bukopin Syariah |
![]() |
---|
PLTS bakal Jadi Penggerak UMKM Energi di Jawa Timur |
![]() |
---|