Berita Madiun

Wanita Ini Sebut Dirinya Cawapres Pendamping Ahok, Bikin Geger Markas Korem Madiun

#MADIUN - Wanita berkerudung merah itu berteriak tidak takut pada pimpinan. Katanya pula, agama jangan dibuat main-main. Apa maksudnya?

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Yuli
Wanita Ini Sebut Dirinya Cawapres Pendamping Ahok, Bikin Geger Markas Korem Madiun - wanita-makorem-kecamatan-dagangan-kabupaten-madiun_20160712_214553.jpg
doni prasetyo
GANGGUAN JIWA - Ismini (38), warga Desa Segulung RT 31/ RW 11, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, yang sempat membuat geger Markas Komando Resor Militer (Makorem) Dhirot Saha Jaya (DSJ) 081 Madiun, seusai diperiksa di Satreskrim Polres Madiun Kota, Selasa (12/7/2016).
Wanita Ini Sebut Dirinya Cawapres Pendamping Ahok, Bikin Geger Markas Korem Madiun - kecamatan-dagangan-kabupaten-madiun_20160712_214056.jpg
doni prasetyo
BUNGKUSAN MISTERIUS - Ismini (38), warga Desa Segulung RT 31/ RW 11, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, meninggalkan bungkusan itu di depan Markas Komando Resor Militer (Makorem) Dhirot Saha Jaya (DSJ) 081 Madiun, Selasa (12/7/2016).
Wanita Ini Sebut Dirinya Cawapres Pendamping Ahok, Bikin Geger Markas Korem Madiun - berita-korem-madiun-dhirot-saha-jaya_20160712_214955.jpg
doni prasetyo
Tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob saat mendeteksi bungkusan yang ditinggalkan oleh Ismini (38), warga Desa Segulung RT 31/ RW 11, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, di depan Markas Komando Resor Militer (Makorem) Dhirot Saha Jaya (DSJ) 081 Madiun, Selasa (12/7/2016).

SURYA.co.id | MADIUN - Penjaga pos piket Markas Komando Resor Militer 081 Dhirot Saha Jaya (Makorem 081 DSJ) Madiun sontak berlarian mengejar seorang wanita berjilbab merah yang menaruh sebuah kotak, tepat di pintu gerbang Makorem itu.

"Saya melihat perempuan itu menaruh kotak yang dibungkus kertas kado berwarna merah, tepat di tengah gapura pintu masuk Makorem. Begitu saya tegur, bukannya takut, tapi malah menantang tapi berlari, naik angkutan kota (angkot)," kata anggota Provost Korem 081 Kopda Marjono di Mapolres Madiun Kota, Selasa (12/7/2016).

Menurut Kopda Marjono, perempuam berbaju merah, senada dengan kerudungnya itu, mengatakan tidak takut dengan pimpinan, dan agama jangan dibuat main-main.

"Sambil berlari ke seberang jalan dari Makorem, di belokan Bank Mandiri, kemudian naik angkot. Saya mengejarnya, dibantu Brigadir Eko, anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Resor Madiun Kota, dan berhasil menghentikan angkot itu," kata Kopda Marjono.

Setelah ditangkap, perempuan itu diserahkan ke Piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Madiun Kota.

Polisi berhasil mengorek identitas perempuan bernama Ismini (38) warga Desa Segulung RT 31/ RW 11, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

"Hasil dari pemeriksaan di Satuan Reskrim, perempuan bernama Ismini ini mengalami gangguan jiwa, dan ini diperkuat dari keterangan keluarga dan perangkat desa setempat," kata Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Masykur.

Dikatakan AKP Masykur, Ismini ini sebelumnya pernah jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di sejumlah negara, terakhir di Arab Saudi.

"Sepulang dari Arab itulah, Ismini mulai sering berdiam diri. Sesuai keterangan keluarganya, dia pernah jalani perawatan di RSJ (Rumah Sakit Jiwa), dibuktikan surat keterangan dari RSJ," jelas AKP Masykur.

Keluarga Ismini berjanji akan lebih mengawasi anggota keluarganya ini agar tidak membuat ulah yang menghebohkan seperti ini lagi.

Setelah Ismini diserahkan Kasat Reskrim kepada keluarganya, disaksikan perangkat Desa Segulung, langsung dibawa pulang.

Sementara, kotak yang dibungkus kertas kado warna merah, dibawa tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob. Pasalnya, saat dicek dengan metal detektor, alat deteksi itu sempat mengeluarkan bunyi.

Tapi setelah kotak yang awalnya dicurigai berisi bom, ternyata hanya berisi celana panjang. Yang membuat metal detaktor menjerit, berasal dari resluiting.

Ada sepucuk surat dukungan untuk Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai Presiden dan Ismini mencalonkan sebagai Wakil Presidennya.

"Sepucuk surat dukungan untuk Ahok sebagai Presiden yang sudah dibungkus amplop itu belum ditempeli perangko," pungkas AKP Masykur. 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved