Bom Bunuh Diri Solo

Waspada! Dua Anggota Jaringan Pengebom Mapolresta Solo Dikabarkan Lari ke Jatim

Dalam foto itu, AR berambut gondrong dan mengenakan jaket hitam. Sedangkan orang berinisial HD memakai gamis putih.

Penulis: Zainuddin | Editor: Musahadah
istimewa
Dua orang yang disebut masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait bom Surakarta. Dua orang ini disebut sedang bersembunyi di Jatim. 

SURYA.co.id I SURABAYA - Polisi masih mengejar jaringan pengebom Mapolresta Surakarta.

Dua anggota jaringan pengebom dikabarkan melarikan diri ke Jawa Timur (Jatim).

Surya Online menerima broadcast (BC) pada Jumat (8/7/2016) siang.

BC yang disertai foto itu menyebut dua orang buronan teroris itu berinisial AR dan HD.

Dalam foto itu, AR berambut gondrong dan mengenakan jaket hitam. Sedangkan orang berinisial HD memakai gamis putih.

Tidak disebutkan peran dua orang ini dalam pengeboman di Mapolresta Surakarta.

Keduanya hanya disebut berkaitan dengan bom bunuh diri yang menewaskan pelaku bernama Nur Rohman (31).

Dua orang itu disebut berada di sekitar Tulungagung dan Trenggalek.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengaku menerima BC serupa. Argo tidak memberi penjelasan terkait dua orang yang disebut berkaitan dengan terduga teroris tersebut.

Argo tidak yakin kebenaran informasi yang tersebar melalui media sosial (medsos) tersebut. Ada kejanggalan dari penyebaran BC itu.

"Kalau benar ada terduga teroris di Jatim, kan tidak mungkin disebar melalui BC seperti itu," kata Argo.

Perwira asal Yogyakarta ini belum mendapat informasi bila ada DPO bom Surakarta yang bersembunyi di Jatim. Tapi pihaknya tetap mewaspadai keberadaan DPO bom Surakarta di Jatim.

Di antara kewaspadaan ini adalah memperketat pintu masuk markas polisi, termasuk Mapolda Jatim.

Setiap warga yang akan masuk markas polisi akan diminta menunjukan kartu identitas dan tujuan datang ke markas polisi.

Pengamatan Surya Online di Mapolda Jatim, tidak banyak warga yang datang. Sebab, pelayanan di Mapolda baru buka kembali pada Senin (11/7/2016) nanti.

Diperkirakan warga mulai berdatangan ke Mapolda mulai Senin nanti.

Argo belum mendapat informasi batas akhir pengetatan pengamanan di Mapolda.

Menurutnya, pengetatan pengamanan tergantung instruksi pimpinan dan kondisi di Jatim dan nasional.

"Sampai sekarang kami masih waspada," tambahnya.

Perlu diketahui, teroris meledakan bom di Mapolresta Surakarta pada Rabu (5/7/2016) pukul 07.45 WIB.

Pelaku bom bunuh diri meninggal dalam kejadian ini. Sejak pengeboman ini, seluruh markas polisi memperketat pengamanan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved